REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat cuaca di luar cukup panas, mungkin Anda terdorong mengatur suhu pendingin ruangan (AC) serendah mungkin. Namun, kebiasaan ini ternyata dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan, salah satunya adalah stres pada tubuh yang kemudian dapat bermanifestasi pada kulit dan mata kering.
Perbedaan suhu yang ekstrem antara lingkungan di dalam ruangan yang sangat dingin dengan suhu luar yang tinggi memaksa tubuh untuk bekerja keras dalam menyesuaikan diri. Proses adaptasi yang berulang dan signifikan ini dapat memicu stres fisiologis.
Dokter spesialis radiologi, dr Widyo Ari Nugroho, Sp.Rad mengatakan suhu ideal pendingin ruangan (AC) harus disesuaikan dengan kondisi luar ruangan agar tak menyebabkan stres yang antara lain bisa berujung kulit dan mata kering. "AC sebaiknya tidak terlalu dingin. Kita harus sesuaikan dengan kondisi di luar juga agar tubuh tidak kaget ketika masuk ke dalam ruangan," ujarnyadi acara "Aktif di tempat Kerja: Kesehatan Dimulai dari Kursi Anda dan Risiko Kesehatan di balik Kenyamanan AC dari sisi Radiologi" pada Senin (19/5/2025).
Misalnya, di luar suhu udara kurang lebih 37 Celsius (C) lalu ketika masuk ke ruangan tiba-tiba 18 derajat Celsius maka badan langsung kaget. Dia menyarankan, usahakan suhu di dalam ruangan itu idealnya mungkin sekitar 25 derajat Celsius. "Lalu bisa memanfaatkan fitur-fitur AC terbaru, misalnya, yang mengatur kelembapan," kata dia.
Widyo mengatakan, hingga saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan waktu maksimal seseorang terpapar AC. Adapun paparan AC diketahui menyebabkan sejumlah masalah kesehatan seperti kekeringan pada kulit dan tenggorokan, iritasi kulit, masalah pernapasan hingga kekakuan otot.
"Kalau terpapar AC secara terus-menerus apalagi kalau membelakangi AC, bisa menimbulkan kekakuan otot karena udara dingin tersebut akan mengenai leher dan tengkuk," kata dia. Dia menyebut, pada kasus yang jarang terjadi dan diketahui bahwa terpapar AC juga dapat menimbulkan stres imun karena perubahan suhu yang drastis menyebabkan stres dalam tubuh sehingga mengganggu imunitas tubuh.