Senin 28 Apr 2025 13:48 WIB

Film Jumbo: Dibuat Selama 5 Tahun oleh 420 Kreator, Kini Jadi Film Terlaris Ke-3

Kesuksesan Jumbo dinilai bisa jadi pemicu bangkitnya industri animasi di Indonesia.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Salah satu adegan di film animasi Jumbo. Kesuksesan Jumbo dinilai bisa jadi pemicu bangkitnya industri animasi di Indonesia
Foto: Dok. Visinema Pictures
Salah satu adegan di film animasi Jumbo. Kesuksesan Jumbo dinilai bisa jadi pemicu bangkitnya industri animasi di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Film animasi Jumbo produksi Visinema Studios sukses mengukir sejarah baru. Dalam waktu kurang dari 30 hari penayangan, Jumbo berhasil menembus angka 7 juta penonton dan kini resmi duduk di peringkat ketiga film Indonesia terlaris sepanjang masa.

Menanggapi kesuksesan Jumbo, pengamat film Yan Widjaja meyakini bahwa momen ini bisa menjadi titik balik kebangkitan industri animasi di Indonesia. Meski memang, kata Yan, untuk memproduksi satu film animasi yang berkelas seperti Jumbo tentu membutuhkan ketekunan, komitmen, dan dukungan termasuk dari pihak production house (PH).

Baca Juga

“Kesuksesan Jumbo, bisa jadi pemicu bangkitnya industri animasi di Indonesia. Namun perlu diketahui, Jumbo dibuat selama lima tahun oleh 420 kreator. Butuh kegigihan dan ketekunan membuat animasi dibandingkan syuting film feature,” kata Yan saat dihubungi Republika.co.id, Senin (28/4/2025).

Menurut pengamatan Yan, keberhasilan Jumbo tidak lepas dari kualitas penceritaan dan animasinya. Ia menilai, sejauh ini belum pernah ada film animasi Indonesia yang dibuat dengan kualitas sebaik Jumbo. Dari segi teknis, film ini mampu menyajikan visual yang rapi, detail, serta cerita yang menyentuh berbagai kalangan baik dari anak-anak maupun orang dewasa.

Selain dari sisi kualitas, Yan melihat momentum penayangan turut menjadi penentu kesuksesan Jumbo. Film ini dirilis pada momen libur Lebaran, saat keluarga dan sanak famili berkumpul, sehingga potensi penontonnya jauh lebih besar.

“Momen penayangannya yang tepat juga ya, karena dirilis pas momen libur lebaran. Banyak juga yang membuat nonton gratis ngajak anak-anak, ada yang didukung sponsor dan PH. Ini turut mendukung kesuksesan Jumbo,” kata Yan.

Saat ini, Jumbo resmi menjadi film Indonesia ketiga yang berhasil meraih lebih dari 7 juta penonton, setelah KKN di Desa Penari (2022) dan Agak Laen (2024). CEO Visinema Studios Herry B Salim mengatakan  pencapaian ini bukan sekadar soal angka, tetapi juga menjadi booster bagi Visinema Studios yang terus berkomitmen menghadirkan konten terbaik untuk keluarga dan anak-anak.

"Film Jumbo sudah menjadi milik anak-anak dan keluarga Indonesia sesuai dengan tagline kami #JumboUntukSemua. Tentunya, apa yang telah diraih oleh Jumbo menjadi booster baru bagi seluruh keluarga besar Visinema Studios dan Visinema Group," kata Herry dalam keterangan tertulisnya.

Produser film animasi Jumbo Anggia Kharisma mengatakan, capaian 7 juta penonton memiliki makna yang lebih dalam bagi Visinema Studios. Menurutnya, film ini bukan hanya menjadi tontonan yang menghibur keluarga Indonesia, tetapi juga berkembang menjadi sebuah gerakan yang menciptakan dampak besar. Jumbo juga memberikan inspirasi sekaligus membangkitkan rasa memiliki terhadap karya anak bangsa di hati banyak orang.

"Yang paling penting bagi kami adalah ketika anak-anak dan penonton lintas generasi bisa menyaksikan Jumbo lalu terinspirasi untuk memiliki cita-cita baru yang mereka impikan. Selain itu, film ini juga mempererat ikatan keluarga: orang tua menjadi teman menonton bagi anak-anak mereka, dan cerita Jumbo mampu merefleksikan inner child dalam diri kita semua. Jumbo telah menjadi sebuah movement," kata Anggia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement