Kamis 04 Dec 2025 11:00 WIB

Film Patah Hati yang Kupilih Rilis Trailer, Soroti Kisah Cinta Beda Keyakinan

Film Patah Hati yang Kupilih dijadwalkan tayang mulai 24 Desember.

Pemain film Patah Hati yang Kupilih. Film ini menyoroti dinamika hubungan yang terbentur oleh perbedaan keyakinan.
Foto: Dok. Sinemaku Pictures
Pemain film Patah Hati yang Kupilih. Film ini menyoroti dinamika hubungan yang terbentur oleh perbedaan keyakinan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --

Industri perfilman Indonesia pada penghujung 2025 akan dimeriahkan dengan kehadiran sebuah kisah cinta yang mendalam dan penuh dilema, yaitu film Patah Hati yang Kupilih. Melalui official trailer yang telah dirilis, film besutan Sinemaku Pictures ini menyita perhatian publik dengan menyoroti dinamika hubungan yang terbentur oleh perbedaan keyakinan.

Baca Juga

Dijadwalkan tayang mulai 24 Desember 2025 di seluruh bioskop Indonesia, film ini menjanjikan cerita yang akan menguras emosi dan memberikan refleksi mendalam mengenai pilihan-pilihan sulit dalam hidup, terutama yang berkaitan dengan cinta dan keyakinan. Patah Hati yang Kupilih menempatkan Prilly Latuconsina sebagai Alya dan Bryan Domani sebagai Ben, dua sejoli yang saling mencintai. Namun, cinta yang mereka rajut harus menghadapi ujian berat berupa perbedaan agama yang menguji perjalanan mereka.

Alya dan Ben dihadapkan pada kenyataan adanya "tembok tinggi perbedaan" yang membuat mereka harus memilih yakni bertahan dan berjuang melawan segala rintangan, atau melepaskan demi kedamaian dan restu yang sulit didapat. Pergulatan batin ini, menjadi inti cerita yang disutradarai dengan apik oleh Danial Rifki dan diproduseri oleh Umay Shahab serta Prilly Latuconsina.

Kisah semakin kompleks ketika perjalanan hidup membawa Alya bertemu dengan Fadil, yang diperankan oleh Indian Akbar. Fadil hadir sebagai sosok yang dinilai lebih ideal dan bisa diterima oleh ibu Alya, yang karakternya diperankan oleh aktris kawakan Marissa Anita. Kehadiran Fadil membuka lembaran baru dalam hidup Alya. Namun, di tengah kedekatan yang sedang terjalin antara Alya dan Fadil, Ben tiba-tiba datang kembali.

Kedatangan Ben ini sontak membuat Alya goyah dengan apa yang sedang ia jalani. Penonton akan diajak untuk menyaksikan bagaimana Alya dan Ben menghadapi kemelut hati yaitu akankah mereka menemukan jalan kembali, atau justru memilih patah hati yang mereka yakini sebagai keputusan terbaik untuk kebahagiaan masing-masing?

Prilly Latuconsina, yang tidak hanya menjadi pemeran Alya tetapi juga produser film ini, menekankan bahwa film Patah Hati yang Kupilih memang ingin menyoroti isu perbedaan secara lebih matang. "Film Patah Hati yang Kupilih ingin menyoroti tentang sebuah perbedaan yang terhalang oleh tembok tinggi melalui kisah cinta Alya dan Ben," ujar Prilly dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id pada Kamis (4/12/2025)

"Dari film ini, kami memberikan refleksi secara lebih dewasa bagaimana kita menyikapi perbedaan-perbedaan yang mungkin menjadi tantangan dalam menjalani hubungan, serta apa yang bisa dilakukan terhadap pilihan, meski, itu membuat patah hati," kata dia lagi.

Sutradara Danial Rifki mengatakan cerita dalam film ini memiliki kedekatan emosional bagi banyak orang, terutama yang pernah atau sedang menjalani kisah cinta beda agama. Menurutnya, pengalaman patah hati adalah perasaan universal yang sangat manusiawi.

"Perasaan yang ada di film ini adalah perasaan universal yang hampir dirasakan oleh semua orang, yakni tentang patah hati. Semua orang pernah merasakan patah hati, dan itu adalah sebuah pengalaman yang sangat manusiawi. Di film ini, perasaan patah hati itu lahir dari perbedaan yang dihadapi oleh Alya dan Ben, dan bagaimana mereka pada akhirnya mengambil sebuah keputusan besar dalam hidup," ujar Danial.

Tidak hanya perbedaan agama, produser sekaligus pemeran Ben, Bryan Domani, mengatakan karakter Alya dan Ben juga menghadapi beragam masalah lain yang tak kalah pelik. "Ada banyak masalah yang dilewati Alya dan Ben. Mulai dari kepercayaan, restu orangtua, perbedaan tempat tumbuh, hingga visi," kata Bryan.

Dia mengatakan sepanjang film penonton akan mengikuti perjalanan mereka berdua untuk membuat keputusan apakah akan tetap berjuang atau mengikhlaskan saja. Didukung oleh jajaran pemain lain seperti Humaira Jahra, Willem Bevers, Halda Rianta, dan Niky Putra, film Patah Hati yang Kupilih digadang-gadang akan membuat akhir tahun penonton Indonesia terasa haru dan memberikan pelajaran berharga tentang penerimaan, perjuangan, dan arti sesungguhnya dari sebuah pilihan yang didasari cinta.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Prilly Latuconsina (@prillylatuconsina96)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement