REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film terbaru yang dibintangi Jerome Kurnia, Penerbangan Terakhir, menawarkan sebuah narasi kompleks yang berlatar dunia aviasi. Kisah cinta dan pencarian kebenaran karakter Tiara (Nadya Arina) bertemu dengan sisi gelap karakter pilot bernama Deva (diperankan oleh Jerome Kurnia).
Jerome mengungkapkan film ini bukan sekadar drama romantis biasa, melainkan eksplorasi mendalam terhadap hubungan yang tidak sehat, khususnya fenomena love bombing dan egoisme personal. Deva digambarkan sebagai pilot yang sangat mahir, mencapai posisi kapten pada usia muda, menunjukkan profesionalisme dan passion tinggi dalam pekerjaannya di udara. Namun, kontras tajam terlihat dalam kehidupan pribadinya.
Menurut Jerome, Deva adalah karakter yang ambivalen; profesional di langit, tetapi flirtatious dan terikat pada isu-isu percintaan yang rumit di darat. Jerome menggambarkan Deva sebagai sosok yang memiliki kecenderungan untuk selalu mendapatkan apa pun yang ia inginkan, dan ironisnya, ia tidak merasa tindakannya salah.
"Deva itu orang yang apapun yang dia mau dia harus dapetin. Dan ya mungkin dari sisi dia, kalau dia melihat diri sendiri dia enggak salah gitu," ujar Jerome saat berkunjung ke kantor Republika di Jakarta pada Kamis (11/12/2025).
Penggambaran Deva sengaja dibuat "abu-abu", jauh dari citra protagonis ideal. Jerome sendiri mengaku merasa ada jarak dengan karakter tersebut.
Dalam film ini, fenomena love bombing menjadi salah satu tema utama. Deva tidak hanya memiliki satu atau dua hubungan rahasia, tetapi ia sanggup membagi effort dan perhatian penuh kepada setiap perempuan yang dekat dengannya, suatu tindakan yang membutuhkan "skill khusus" dan effort tinggi. Jerome melihat kemampuan Deva ini dengan pandangan yang kompleks, melihatnya sebagai sesuatu yang "hebat" (dalam artian negatif-Redaksi), namun juga mencerminkan kekosongan emosional.
"Aku pikir dia bisa kayak love bombing-nya itu enggak sama satu orang doang. Itu bisa kayak memberikan cinta pada banyak orang," kata dia.