REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Aktris Ariel Tatum memerankan karakter Fatimah dalam film perang-drama Perang Kota yang berlatar Jakarta tahun 1946 di masa Sekutu datang ke Indonesia diboncengi Belanda yang ingin kembali berkuasa. Bagi Ariel, proses pendalaman karakter Fatimah cukup menantang karena dia harus mampu memahami gejolak seorang istri sekaligus ibu yang hidup di era pasca-kemerdekaan.
Salah satu tantangan yang dihadapi Ariel adalah membiasakan diri menggunakan senjata laras panjang. Untuk mendalami perannya, Ariel mengaku harus menjalani latihan khusus agar bisa membawa dan menggunakan senjata tersebut dengan benar.
“Perkara senjata iya, saya dilatih juga untuk gimana memegang dan gunakan senjata laras panjang, itu cukup menantang buat aku,” kata Ariel dalam konferensi pers perilisan official poster di Metropole XXI, Jakarta Pusat, Senin (24/3/2025).
Namun, tantangan fisik yang dihadapi Ariel tak berhenti di situ. Dalam banyak adegan, Ariel juga harus menggendong anaknya dalam film, Salim, sambil berlari menghindari kejaran militer Belanda. Menurutnya, adegan ini bahkan lebih berat dibandingkan membawa senjata.
“Yang lebih berat dari senjata adalah gendong Salim sepanjang sequence adegan film. Itu adalah ide saya sendiri, karena memang di situ adegannya kan lari-lari, jadi menurut aku menggendong anak itu jadi hal yang masuk akal untuk dilakukan oleh seorang Fatimah,” kata Ariel.
Selan itu, Ariel juga menggali sisi emosional Fatimah yang menurutnya sangat kompleks. Ia melihat karakter Fatimah sebagai perempuan yang penuh cinta, memiliki resiliensi tinggi, serta berjuang tak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk suami dan anaknya.
“Aku merasa kualitas-kualitas yang ada di dalam diri Fatimah itu banyak sekali aku temukan di hidup aku, jadi bisa dibilang Fatimah jadi sosok inspiratif untuk diriku juga,” kata dia.
Ariel juga bercerita saat pertama kali mendapat tawaran ini. Menurut Ariel, pada saat itu dia menangis karena merasa terhormat bisa memerankan karakter Fatimah.
“Jujur pas pertama kali ditawari untuk join di film Perang Kota ini reaksi pertamaku adalah nangis, aku nangis beneran, di samping aku ngefans ke Mouly, aku juga merasa senang diberi kesempatan untuk menghidupkan karakter Fatimah,” ujar Ariel.
Film Perang Kota mengikuti tokoh Isa (diperankan Chicco Jerikho), seorang guru biola dan pahlawan perang yang dipercayakan misi menghabisi petinggi kolonial Belanda dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Isa melakukan misi ini bersama sahabatnya bernama Hazil (Jerome Kurnia).
Sebelum tayang di Indonesia, Perang Kota telah menjalani pemutaran perdana di International Film Festival Rotterdam (IFFR) dan mendapat respon positif. Selain menjadi film penutup IFFR 2025, film panjang kelima Mouly Surya ini juga akan dirilis secara komersial pada 17 April mendatang di Belanda. Sementara itu, Perang Kota baru akan tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 30 April. Film ini juga dibintangi oleh Rukman Rosadi, Imelda Therinne, Faiz Vishal, Anggun Priambodo, Ar Barrani Lintang, Chew Kinwah, Alex Abbad, Indra Birowo, Dea Panendra, dan lain-lain.