REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sutradara Mouly Surya kembali dengan karya terbaru yaitu film Perang Kota yang diadaptasi secara bebas dari novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis. Mengambil latar Jakarta tahun 1946, film ini menggambarkan kondisi kota yang masih bergejolak pasca proklamasi kemerdekaan, dimana pasukan Sekutu datang ke Indonesia diboncengi Belanda yang ingin kembali berkuasa.
Mouly mengatakan Perang Kota tidak hanya mengeksplorasi heroisme dalam perjuangan kemerdekaan, namun juga menggambarkan perjuangan karakter utama Isa (Chicco Jerikho) dan Fatimah (Ariel Tatum) dalam mencukupi kebutuhan keluarga di tengah gejolak politik yang belum stabil. “Elemen utama film ini ada pada karakter utama Guru Isa yang memang seorang pejuang. Namun selain berjuang untuk kemerdekaan, juga ada perjuangan untuk kehidupannya sehari-hari, karena perang pun butuh makan dan perlu menafkahi keluarga,” kata Mouly dalam konferensi pers perilisan poster dan trailer di Metropole Jakarta, Senin (24/3/2025).
Aspek penggambaran keseharian dari para karakter menjadikannya terasa berbeda dibandingkan film periodik lainnya. Tidak hanya itu, menurut Mouly, film Perang Kota tetap menawarkan pendekatan yang lebih modern sehingga tetap bisa relate dengan masyarakat pada era sekarang.
“Karena saya menulis skenario dan memahami cerita di novel ini kan di beberapa tahun ini, jadi saya mencoba memberikan perspektif modern di filmnya,” kata Mouly.
Salah satu hal unik dari Perang Kota adalah pilihan format layar 4:3. Mouly menjelaskan bahwa keputusan ini diambil agar penonton lebih fokus pada karakter dibandingkan pada latar dan properti khas film periodik. Selain itu menurutnya, format ini memberikan nuansa klasik dan sederhana yang sesuai dengan latar waktu film.
“Saat kita nonton film periodik, biasanya kan kita sibuk merhatiin set, merhatiin kehidupan zaman dulu, jadi enggak fokus ke karakternya. Makanya dibikin 4:3 biar fokus ke karakter, dan saya juga ingin ada rasa keklasikan dan sederhana saat ditonton nanti,” kata Mouly.
Lokasi syuting film Perang Kota dilakukan di berbagai lokasi, termasuk Semarang, Yogyakarta, Jakarta, dan Ambarawa. Menurut Mouly, film ini juga cukup banyak menggambarkan kehidupan masyarakat di Jalan Jaksa, sebuah jalan di Jakarta yang pada era kolonial dan pasca-kemerdekaan dikenal sebagai pusat aktivitas masyarakat.
“Kenapa Jalan Jaksa? Karena memang pada zaman itu, bisa dibilang Jalan Jaksa adalah kawasan yang hits, seperti Jaksel di era sekarang. Ada ketegangan yang terjadi di tengah kota, dan yang dimaksud ya Jalan Jaksa,” kata Mouly.
Film Perang Kota mengikuti tokoh Guru Isa (diperankan Chicco Jerikho), seorang guru biola dan pahlawan perang yang dipercayakan misi menghabisi petinggi kolonial Belanda dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Guru Isa melakukan misi ini bersama sahabatnya bernama Hazil (Jerome Kurnia) yang merupakan pemuda tampan dan bersemangat tinggi, yang diam-diam berselingkuh dengan istri Isa, Fatimah (Ariel Tatum). Perang Kota sebelumnya telah melakukan pemutaran perdana di International Film Festival Rotterdam pada Februari 2025, dan akan hadir di bioskop seluruh Indonesia mulai 30 April 2025.