REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelawak tunggal atau komika sering kali menuangkan kreativitas dan orisinalitas mereka ke dalam karya. Tak hanya dalam bentuk pertunjukan lawak yang menghibur, para pelawak tunggal juga mampu menuangkan kreativitas dan orisinalitas mereka dalam berbagai bentuk karya lainnya, termasuk film.
Saat ini, ada cukup banyak komika yang menyelami industri perfilman dan membuktikan keterampilan mereka. Sebagian di antaranya mungkin menekuni pekerjaan sebagai aktor dan penulis, namun ada pula yang menjajal kursi sutradara.
Berbekal kreativitas dan orisinalitas yang mereka miliki, tak sedikit komika yang mampu menggarap film-film berkualitas. Sebagian dari mereka bahkan berhasil mengantongi banyak penghargaan sebagai sutradara. Berikut ini adalah empat komika atau pelawak tunggal yang berhasil banting setir menjadi sutradara:
1. Muhadkly Acho
Pria kelahiran 16 Oktober 1983 ini mulai aktif menekuni karier sebagai komika pada 2011. Acho lalu melebarkan sayap ke industri perfilman dan mencoba berakting lewat film Luntang Lantung pada 2014. Pada tahun yang sama, Acho juga menjajal keterampilan sebagai pengembang naskah melalui film Bajaj Bajuri the Movie.
Acho mulai menekuni profesi sebagai sutradara melalui film Gara-Gara Warisan. Di film ini, Acho juga berperan sebagai penulis skenario. Keterampilannya sebagai sutradara dan penulis skenario membuat sang komika berhasil meraih nominasi sebagai Sutradara Terbaik dan Penulis Skenario Terbaik dalam Festival Film Wartawan Indonesia 2022.
Film kedua yang digarap oleh Acho sebagai sutradara sekaligus penulis skenario adalah Ghost Writer 2. Melalui film ini, Acho mendapatkan nominasi sebagai Penulis Skenario Terpuji Film Bioskop pada Festival Film Bandung 2022.
Acho semakin memantapkan sepak terjangnya sebagai sutradara dan penulis melalui film Agak Laen yang baru dirilis pada 2024. Film horor komedi ini mendapatkan respons positif dan mampu merangkul lebih 2 juta penonton.
Selain menggarap film, Acho juga pernah menyutradarai serial populer "Induk Gajah". Serial yang ditayangkan di Prime Video ini dibintangi oleh Marshanda, Tika Panggabean, serta Dimas Anggara.
2. Bene Dion
Pria kelahiran Dolok Masihul, Sumatra Utara, ini mulai aktif melakukan open mic pada 2011, setelah bergabung dengan komunitas Stand Up Indo Jogja. Bene lalu menjajal keterampilan beraktingnya sejak 2015 melalui film Comic 8: Casino Kings Part 1 dan Ngenest.
Bene kemudian melakukan debut sebagai sutradara film melalui Ghost Writer yang dirilis pada 2019. Film ini membawa Bene sebagai nomine untuk kategori Penyutradaraan Berbakat Film Panjang karya Perdana Terpilih pada Piala Maya 2020. Film yang dibintangi oleh Tatjana Saphira dan Ge Pamungkas ini berhasil menembus lebih dari 1 juta penonton.
Bene kembali membuktikan keterampilannya sebagai sutradara melalui film Ngeri-Ngeri Sedap atau Missing Home. Film berlatar Suku Batak ini dibanjiri dengan nominasi dan penghargaan dari beragam ajang penghargaan bergengsi. Melalui film ini, Bene berhasil memenangkan penghargaan sebagai Sutradara Terbaik dan Penulis Skenario Terbaik di Festival Film Wartawan Indonesia 2022 dan Penulisan Skenario Asli Terpilih serta Penyutradaraan Terpilih di Piala Maya 2022.
Film terbaru garapan Bene, Ganjil Genap, telah dirilis pada 2023. Film bergenre komedi romantis yang diadaptasi dari novel ini dibintangi oleh Oka Antara, Baskara Mahendra, hingga Clara Bernadeth.
3. Ernest Prakasa
Pria kelahiran 29 Januari 1982 ini mengawali kariernya sebagai pelawak tunggal pada 2011 melalui Stand Up Comedy Indonesia. Ernest lalu mendirikan Stand Up Indo yang merupakan komunitas pelawak tunggal pertama di Indonesia.
Ernest mulai menekuni keterampilan beraktingnya sebagai aktor melalui film Make Money yang dirilis pada 2013. Ernest kemudian melakukan debut sebagai sutradara melalui film Ngenest yang dirilis pada 2015. Melalui film ini, Ernest mengantongi penghargaan sebagai Sutradara Muda Berbakat, Penulis Skenario Terbaik, serta Penulis Skenario Adaptasi Terpilih dari beberapa ajang penghargaan.
Sejak saat itu, Ernest menggarap cukup banyak film sebagai sutradara. Beberapa film di antaranya adalah Cek Toko Sebelah (2016), Susah Sinyal (2017), Milly & Mamet: Ini Bukan Cinta & Rangga (2018), Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan (2019), Teka-teki Tika (2021), dan Cek Toko Sebelah 2 (2022).
Sepak terjang Ernest di industri perfilman semakin diakui lewat banyaknya karya yang dia hasilkan dan nominasi serta penghargaan yang berhasil dia raih. Salah satu yang terbaru adalah memenangkan penghargaan sebagai Penulis Skenario Adaptasi Terbaik di Festival Film Indonesia 2020 melalui film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan.
4. Raditya Dika
Tak hanya dikenal sebagai penulis buku, Radit juga dianggap sebagai salah satu sosok senior dalam ranah komedi tunggal di Indonesia. Radit bahkan turut digandeng sebagai salah satu juri di Stand Up Comedy Indonesia.
Radit mulai merambah ke industri perfilman sebagai aktor sekaligus penulis melalui film Kambing Jantan, yang diadaptasi dari buku karyanya sendiri. Film ini turut dibintangi oleh Edric Tjandra, Herfiza Novianti, hingga Pong Harjatmo.
Pria berusia 39 tahun ini memulai debutnya sebagai sutradara melalui film Marmut Merah Jambu yang dirilis pada 2014. Film debut Radit sebagai sutradara ini berhasil memenangkan penghargaan dari Indonesian Choice Awards pada 2015 untuk kategori Movie of The Year. Pada tahun yang sama, film Malam Minggu Miko Movie juga dirilis. Dalam film ini, Radit tak hanya berperan sebagai sutradara, tetapi juga sebagai penulis dan aktor.
Hingga saat ini, Radit sudah banyak menghasilkan karya sebagai seorang sutradara. Beberapa di antaranya adalah Relationshit (2015), Single (2015), Koala Kumal (2016), Hangout (2016), The Guys (2017), Target (2018), serta Single Part 2 (2019).
Sejak film Single Part 2, Radit sempat vakum sebagai seorang sutradara. Akan tetapi, Radit akan kembali menjadi sutradara untuk film Catatan Harian Menantu Sinting.