REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar anak-anak terbiasa dengan kehadiran orang tua di dekat mereka sejak dilahirkan. Oleh karena itu, anak-anak sering kali merasakan kecemasan ketika memulai masa prasekolah dan harus berjauhan dengan orang tua.
Kecemasan yang muncul saat anak berjauhan dengan orang tua atau rumah mereka ini dikenal sebagai separation anxiety. Ketika anak mengalami separation anxiety, mereka bisa merasakan sejumlah emosi yang intens, seperti rasa takut atau stres.
Secara umum, separation anxiety pada anak merupakan tahap pertumbuhan normal yang mulai terjadi ketika anak berusia 18 bulan. Masalah kecemasan ini biasanya akan teratasi ketika anak sudah mencapai usia tiga tahun. Namun, tak menutup kemungkinan anak tetap mengalami separation anxiety setelah melewati usia tersebut.
Sebelum bisa mengatasi masalah separation anxiety pada anak, orang tua perlu mengenali tanda-tandanya. Tanda-tanda ini bisa berupa anak terus menempel dan enggan menjauh dari orang tua meski di lingkungan yang familiar, anak suka menangis dan tantrum saat orang tau atau pengasuh jauh dari mereka, atau anak sulit untuk tidur di kamar sendirian.
Separation anxiety biasanya muncul karena dipicu oleh sejumlah faktor, baik itu faktor lingkungan atau faktor biologis. Sebagai contoh, saat mengajak anak pergi ke PAUD atau saat anak mengalami keluhan kesehatan seperti sakit perut.
Bila separation anxiety terjadi, Lead Curriculum Development dari Kangaroo Kids, Sibi Fakih, mengatakan ada delapan hal yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak mengatasi kecemasan dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Berikut ini adalah kedelapan hal tersebut, seperti dilansir HindustanTimes pada Jumat (2/2/2024):
1. Persiapkan anak
Sebelum membawa anak ke lingkungan yang baru, seperti PAUD atau tempat penitipan anak, orang tua perlu memberikan penjelasan terlebih dahulu. Orang tua juga bisa mengunjungi PAUD atau tempat penitipan bersama anak terlebih dahulu sebelum mendaftarkan anak ke fasilitas tersebut. Saat melakukan kunjungan, ajak anak untuk menyapa dan berinteraksi dengan orang-orang yang ada di lingkungan PAUD atau tempat penitipan anak.
2. Biarkan anak berekspresi
Biarkan anak mengekspresikan perasaan mereka ketika harus berjauhan dengan orang tua. Ketika orang tua mau mendengarkan, anak akan merasa lebih dipahami. Setelah mendengarkan, berikan pemahaman kepada anak mengenai alasan mereka perlu melakukan hal tersebut.
3. Berpikir dengan empati
Bacakan buku mengenai karakter yang menghadapi situasi serupa dengan anak. Buku-buku seperti ini dapat memberikan pelajaran berharga kepada anak mengenai cara untuk menghadapi ketakutan dan cara untuk menikmati aktivitas di PAUD. Orang tua juga bisa bekerjasama dengan orang tua murid lainnya untuk melakukan playdate sehingga anak dapat melihat PAUD sebagai aktivitas yang menyenangkan.
4. Lakukan bertahap
Orang tua bisa mulai melatih anak untuk berpisah dalam waktu yang singkat terlebih dahulu. Lambat laun, coba untuk menambah durasi waktu perpisahan ini. Cara ini bisa membantu anak merasa lebih nyaman meski harus berjauhan dengan orang tua atau pengasuh untuk waktu yang lebih lama, seperti ketika berada di PAUD atau tempat penitipan.
5. Gunakan kalender visual
Separation anxiety bisa muncul karena ketidakpastian. Oleh karena itu, orang tua bisa menggunakan kalender visual atau susunan jadwal dengan gambar untuk memudahkan anak memahami aktivitas apa saja yang akan dia lakukan dalam satu hari dan kapan dia bisa bertemu lagi dengan orang tua di hari itu.
6. Berikan kenyamanan
Bawakan mainan atau selimut agar anak tetap merasa nyaman ketika harus menghabiskan waktu di PAUD atau tempat penitipan tanpa orang tua. Benda-benda yang familiar ini dapat membuat anak merasa lebih nyaman karena mengingatkan mereka dengan pengasuh atau orang tua.
7. Tetap tenang
Saat akan meninggalkan anak di PAUD atau tempat penitipan, orang tua perlu menunjukkan sikap yang tenang dan meyakinkan. Beritahu anak bahwa mereka akan kembali untuk menjemput di waktu yang sudah ditentukan.
8. Motivasi untuk mandiri
Bantu anak melatih kemandirian mereka dengan cara yang sesuai usia mereka. Melatih kemandirian anak bisa dimulai dari hal yang sederhana seperti mengajari anak untuk makan sendiri atau memakai sepatu sendiri. Dengan begitu, anak bisa memiliki kepercayaan diri untuk melakukan sesuatu sendiri.