REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otak memili banyak fungsi penting bagi kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, otak perlu dilindungi dari berbagai hal yang bisa merusaknya, termasuk kebiasaan-kebiasaan tidak sehat.
Menurut spesialis gangguan otak, dr Daniel Amen, ada empat kebiasaan yang banyak dilakukan orang namun sebenarnya bisa merusak otak. Berikut ini adalah keempat kebiasaan tersebut, seperti dilansir Express pada Ahad (28/1/2024):
1. Banyak mengonsumsi gula
Asupan gula yang berlebih bisa memicu terjadinya peradangan dan meningkatkan risiko diabetes. Bila diabetes sudah terjadi, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah.
"Anda akan mendapatkan aliran darah yang lebih rendah ke otak Anda," kata dr Amen.
Selain itu, kebiasaan mengonsumsi gula secara berlebih juga dapat memicu terjadinya adiksi. Kondisi ini akan semakin memperbesar peluang terjadinya diabetes dan obesitas. "Saat berat badan badan Anda meningkat, ukuran fisik dan fungsi otak Anda menurun," ujar dr Amen.
2. Menyundul bola
Banyak pemain bola yang kerap menunjukkan kebolehan mereka dalam menyundul bola. Dr Amen menilai kebiasaan ini perlu dihindari karena berpotensi membawa dampak buruk bagi kesehatan otak, termasuk meningkatkan risiko terjadinya demensia.
Hal ini juga didukung oleh sebuah studi yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Karolinska Institutet di Swedia. Studi ini menemukan bahwa pemain bola memiliki peluang 50 persen lebih tinggi untuk mengalami demensia dibandingkan populasi umum.
3. Mengonsumsi kafein berlebih
Asupan kafein bisa membatasi aliran darah ke otak. Studi juga menemukan adanya konsumsi kafein berlebih dengan penyusutan otak. Selain itu, studi menemukan adanya hubungan antara konsumsi kafein dengan gangguan tidur.
Seperti diketahui, gangguan tidur juga berkaitan dengan kejadian demensia. "Bila Anda hanya mengonsumsi 100 mg kafein per hari mungkin itu tidak apa-apa," kata dr Amen.
4. Merokok
Nikotin dari rokok juga bisa menghambat aliran darah ke otak. Di samping itu, studi dari tim ilmuwan di Washington University School of Medicine menemukan bahwa kebiasaan merokok bisa menyusutkan otak. Penyusutan otak merupakan kondisi yang berkaitan dengan peningkatan risiko gangguan kognitif, demensia, dan penyakit Demensia.