REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai jual kembali iPhone Air dilaporkan anjlok lebih cepat dibandingkan model lain di lini iPhone 17, bahkan disebut sebagai penurunan terburuk untuk iPhone sejak 2022 menurut laporan terbaru SellCell. Temuan ini muncul hanya 10 pekan setelah perangkat tersebut resmi dirilis ke pasar.
Meskipun masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa iPhone Air adalah produk gagal, sejumlah data mengindikasikan bahwa performanya tidak sekuat model iPhone 17 lainnya. Ketidakstabilan ini semakin mencolok di tengah rumor yang menyebut Apple mulai mengurangi produksi iPhone Air ke level "end of production" dan kemungkinan menunda penerusnya hingga 2027.
Dalam laporan terbarunya, SellCell menemukan bahwa iPhone Air mengalami depresiasi hingga 47,4 persen dalam 10 pekan pertama. Angka ini disebut sebagai penurunan nilai jual terburuk dari iPhone sejak 2022, berdasarkan pola penurunan harga yang mereka lacak sejak era iPhone sebelumnya, demikian seperti dilansir 9to5mac, Sabtu (6/12/2025).
SellCell telah melakukan analisis nilai jual kembali iPhone selama bertahun-tahun, sehingga data ini dinilai bisa dipertanggungjawabkan. Dalam analisis yang mencakup 52 SKU iPhone sejak iPhone 14, SellCell menemukan bahwa pada pekan pertama perilisan, justru lini iPhone 16 mengalami penurunan nilai paling besar dengan rata-rata 42 persen. IPhone Air berada di posisi kedua dengan penurunan 41 persen, sementara iPhone 17, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max masing-masing turun sekitar 40 persen.