Sabtu 06 Dec 2025 15:42 WIB

Empat Negara Narik Diri karena Partisipasi Israel, Eurovision Terancam Krisis Anggaran

Keempat negara menuntut Israel dikeluarkan dari kompetisi Eurovision 2026.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Demonstran selama demonstrasi menuntut Israel dikeluarkan dari kompetisi Eurovision di  di Malmo, Swedia, 9 Mei 2024. Kontes Lagu Eurovision menghadapi potensi krisis anggaran setelah Spanyol, Belanda, Irlandia, dan Slovenia menyatakan akan menarik diri dari kompetisi tahun depan sebagai bentuk protes terhadap partisipasi Israel.
Foto: AP Photo/Martin Meissner
Demonstran selama demonstrasi menuntut Israel dikeluarkan dari kompetisi Eurovision di di Malmo, Swedia, 9 Mei 2024. Kontes Lagu Eurovision menghadapi potensi krisis anggaran setelah Spanyol, Belanda, Irlandia, dan Slovenia menyatakan akan menarik diri dari kompetisi tahun depan sebagai bentuk protes terhadap partisipasi Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontes Lagu Eurovision menghadapi potensi krisis anggaran setelah Spanyol, Belanda, Irlandia, dan Slovenia menyatakan akan menarik diri dari kompetisi tahun depan sebagai bentuk protes terhadap partisipasi Israel. Keempat negara tersebut sebelumnya menuntut agar Israel dikeluarkan dari kompetisi karena tindakan genosida di Gaza.

Spanyol merupakan salah satu dari "big five" penyumbang utama Eurovision, sementara Belanda dan Irlandia termasuk negara dengan ekonomi terbesar di Eropa. Penarikan mereka diperkirakan akan berdampak pada pendapatan sponsor dan jumlah penonton yang menyaksikan acara.

Baca Juga

"Secara keseluruhan, tentu akan menjadi beban finansial jika beberapa negara tidak berpartisipasi, tetapi kami sudah memperhitungkannya," kata Roland Weissmann, kepala penyiar Austria ORF, yang menjadi tuan rumah kontes pada Mei 2026 seperti dilansir laman NBC, Sabtu (6/12/2025).

Pakar Eurovision, Paul Jordan, juga mengamini bahwa penarikan ini akan berdampak pada anggaran serta jumlah penonton. "Tidak ada pemenang di sini, baik Israel ikut maupun tidak, semuanya terasa agak toksik sekarang," kata Jordan.

Diketahui, para anggota European Broadcasting Union (EBU), penyelenggara Eurovision, memutuskan menolak seruan untuk mengadakan pemungutan suara mengenai partisipasi Israel. Sebagai gantinya, mereka memberlakukan aturan baru yang bertujuan mengurangi pengaruh pemerintah terhadap kompetisi.

Namun menurut pemenang Eurovision tahun 1994 dari Irlandia, Paul Harringyon, politik dan peristiwa dunia sulit dihindari dalam kontes ini.

Perihal anggaran, Eurovision sebagian besar dibiayai oleh kontribusi penyiar, tuan rumah, sponsor, serta pendapatan dari acara. Biaya tiap negara dibagi menurut kemampuan ekonomi, dengan penyiar tuan rumah menyumbang antara 10-20 juta euro.

Pada Eurovision 2025, sekitar 5,8 juta orang menonton di Spanyol, sementara Belanda mencatat rata-rata 3,4 juta penonton. Penyiar Irlandia RTE membayar biaya tahunan 100.270 euro kepada European Broadcasting Union (EBU) untuk berpartisipasi.

Direktur kontes, Martin Green, mengklaim Eurovision masih aman secara finansial karena bisa diimbangi dengan kembalinya Bulgaria, Rumania, dan Moldova pada tahun depan. Namun, menurut laporan, populasi gabungan keempat negara yang memboikot jauh lebih besar dibandingkan negara yang kembali, serta memiliki output ekonomi lebih tinggi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement