REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika menginap di hotel, ada saja tamu yang menolak kamarnya dibersihkan setiap hari. Padahal, pilihan tersebut justru akan merepotkan bagi staf hotel.
Jika Anda melakukannya demi "meringankan" pekerjaan petugas hotel, sebaiknya ketahui suara eks orang dalam. Mantan pekerja W Hotel San Francisco di Amerika Serikat, Maria Mata, mengatakan bahwa memasang tanda "do not distrub alias" "jangan ganggu" di pintu sebenarnya dapat mengganggu staf hotel yang bertanggung jawab atas kebersihan kamar.
"Mungkin tamu mengira bahwa kamar yang tidak dibersihkan akan meringankan tugas kami, tapi jika kamar tidak dibersihkan selama dua atau tiga hari, itu akan menjadi sangat kotor," kata Matta, dikutip dari The Sun, Rabu (23/1/2024).
Pekerja hotel sering kali memiliki tugas membersihkan puluhan kamar dalam satu hari. Kamar yang sangat kotor dapat menghambat efisiensi pekerjaan mereka.
"Saya harus bergegas membersihkan kamar, dan itu bisa menyakiti tubuh saya. Saya jadi gampang cedera. Lebih baik bagi saya untuk membersihkan dan menyegarkan kamar setiap hari," ujar dia.
Selain itu, menolak layanan untuk membersihkan kamar dapat berdampak pada mata pencarian para pekerja hotel. Pengelola penginapan bisa saja memangkas hari kerja stafnya.
"Jika banyak tamu menolak layanan kebersihan, pihak hotel bisa meminta saya tidak bekerja, dan saya akan kehilangan gaji yang seharusnya saya dapatkan, meskipun biaya pembersihan sudah termasuk dalam tarif kamar Anda," kata Mata.