REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah produksi Imajinari bekerja sama dengan Jagartha, Trinity Entertainment Network, A&Z Films, Legacy Pictures, dan Agak Laen mempersembahkan film horor komedi Agak Laen yang akan tayang di bioskop 1 Februari 2024. Menyambut penayangannya, film yang diproduseri Ernest Prakasa dan Dipa Andika, serta sutradara Muhadkly Acho tersebut merilis official trailer film. Dalam trailer tersebut, tampak latar rumah hantu pasar malam menjadi salah satu adegan yang akan menarik.
Trailer film Agak Laen juga menyajikan nuansa komedi dengan balutan misteri yang akan menjadi bumbu di film, ketika empat sekawan pekerja pasar malam, Indra Jegel, Boris Bokir, Oki Rengga, dan Bene Dion, harus menyembunyikan mayat pengunjung yang meninggal gara-gara serangan jantung.
Di film Agak Laen ini keempat bintang utama tersebut, juga turut menjadi produser eksekutif dan investor film. Acho mengatakan proses syuting yang berlangsung selama kurang lebih tiga pekan terasa menyenangkan, karena seluruh pemain dan kru juga menghadirkan kelucuan di luar kamera.
“Selama syuting terasa menyenangkan karena semua kru dan pemain selalu menemukan hal-hal kecil yang menjadi hiburan di lokasi. Semoga energinya nanti juga sampai ke penonton ketika filmnya sudah tayang di bioskop,” kata Acho dalam peluncuran trailer film Agak Laen di XXI Epicentrum Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Selama syuting, film Agak Laen juga selalu membagikan keseruan video diary di media sosial Instagram @pilem.agak.laen yang menjadi hiburan bagi publik. Termasuk konten joget yang selalu diperagakan empat pemeran utama Indra Jegel, Boris Bokir, Oki Rengga, dan Bene Dion.
Produser Ernest Prakasa mengatakan, Imajinari selalu berusaha untuk menghadirkan cerita segar dan orisinal. Sebab itu, di film ketiga Imajinari, Agak Laen akan menjadi sajian komedi segar yang akan menghibur penonton Indonesia pada awal tahun depan mulai 1 Februari 2024.
Sebelumnya, Imajinari telah sukses dengan film drama komedi keluarga Ngeri-Ngeri Sedap yang mendapat dua juta lebih penonton, serta film keduanya, Jatuh Cinta Seperti di Film-Film yang mendapat tanggapan positif dan pujian kritis dari penonton.
“Fokus Imajinari adalah selalu memberikan ruang bagi film-film dengan cerita baru dan orisinal. Kami selalu memprioritaskan ide-ide baru dari talenta yang juga sedang berkembang di industri perfilman Indonesia. Film Agak Laen menjadi film ketiga Imajinari, yang dikembangkan dari IP Podcast Agak Laen, dan memiliki kebaruan cerita yang dikembangkan oleh saya sebagai produser dan juga Acho sebagai penulis sekaligus sutradara,” kata Ernest.