Jumat 04 Aug 2023 12:22 WIB

Porta Potty, Fantasi Seks Menyimpang Pria Kaya Dubai: Bayar Wanita Makan Tinja

Pria kaya Dubai membayar wanita untuk memuaskan fantasi seks membuang tinja ke mulut.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Topeng (ilustrasi). Di Dubai, muncul tren porta potty di mana orang kaya membayar uang untuk memuaskan fantasi seksualnya melihat wanita memakan kotoran.
Foto: www.freepik.com
Topeng (ilustrasi). Di Dubai, muncul tren porta potty di mana orang kaya membayar uang untuk memuaskan fantasi seksualnya melihat wanita memakan kotoran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dubai terkenal sebagai negara para konglomerat dunia. Namun belakangan ini muncul tren aneh dan menjijikkan di Dubai yaitu Dubai Porta Potty. Apa itu?

Istilah yang telah viral ini mengacu pada sesuatu yang tidak lazim, di mana pria kaya Dubai membayar wanita untuk memuaskan fantasi seksual yang tidak lazim, seperti membuang tinja ke mulut wanita tersebut. Lantas mengapa orang yang berduit bisa kepikiran untuk melakukan hal itu? 

Baca Juga

Para psikolog telah menyatakan bahwa kekayaan bisa mengubah perilaku manusia menjadi tidak bermoral. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekayaan mungkin bertentangan dengan empati dan kasih sayang.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psycholoical Science menemukan bahwa orang dengan status ekonomi rendah lebih bisa berempati dan membaca ekspresi wajah orang lain, dibandingkan orang yang lebih kaya. “Orientasi dasar bagi masyarakat kelas bawah mendorong mereka untuk lebih berempati, karena mereka terlatih untuk merespons secara kronis setiap kerentanan dan ancaman sosial. Hal ini tidak terjadi pada mereka dengan status ekonomi atas,” kata salah satu penulis studi, Michael Kraus, seperti dilansir Greeter Good, Jumat (4/8/2023).

Penelitian lain juga menemukan bagaimana kekayaan, meskipun itu hanya terjadi dalam sebuah permainan monopoli, bisa membuat seseorang tidak menghargai orang lain. Para peneliti dari UC Berkeley telah mengamati dua siswa yang bermain monopoli. Pemain yang lebih kaya pada akhirnya bertindak agresif, mengambil lebih banyak ruang, dan bahkan mengejek pemain yang memiliki lebih sedikit uang.

Penelitian lain menunjukkan hanya dengan memikirkan uang saja, seseorang bisa melakukan perilaku yang tidak etis. Para peneliti dari Harvard dan University of Utah menemukan bahwa peserta studi lebih cenderung berbohong atau berperilaku tidak bermoral setelah terpapar dengan kata-kata yang berhubungan dengan uang.

"Meskipun kita berniat baik, meskipun kita berpikir bahwa kita tahu mana yang benar dan mana yang salah, mungkin ada faktor-faktor yang memengaruhi keputusan dan perilaku kita yang tidak kita sadari," ujar profesor manajemen dari University of Utah, Kristin Smith-Crowe, salah satu penulis studi.

Kekayaan juga bisa mengaburkan moral seseorang. Sebuah studi dari UC Berkeley menemukan bahwa di San Francisco AS banyak mobil yang tidak menghargai pejalan kaki yang ingin menyebrang, dan bahkan mereka sering kali menerobos zebra cross tanpa berhenti sejenak.

Berbagai penelitian ini memberi gambaran yang nyata bagaimana uang yang berlimpah bisa membuat seseorang menjadi tidak bermoral dan sulit berempati, dan pria Dubai yang kerap melakukan Porta Potty mungkin termasuk di antara kelompok ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement