REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini, informasi yang menyarankan penambahan sejumput boraks ke dalam air minum atau air mandi menjadi viral di di TikTok. Tren ini dipercaya bisa mengurangi peradangan dan meredakan nyeri sendi.
Dokter Kelly Johnson-Arbor menyanggah tren viral mengenai boraks tersebut. Boraks adalah zat tepung ditemukan dalam deterjen dan dijual tersendiri sebagai produk pembersih. Asam borat, formulasi berbeda dari senyawa yang sama, boron, juga digunakan untuk membunuh semut dan kecoak.
Boraks telah dilarang dalam produk makanan AS, tetapi beberapa orang di TikTok secara keliru menyarankan penambahan sejumput boraks ke dalam air untuk mengurangi peradangan dan membantu mengatasi nyeri sendi. Informasi keliru lainnya adalah berendam dalam boraks di bak mandi dapat mendetoksifikasi tubuh.
Beberapa influencer dengan ratusan ribu pengikut di TikTok merekomendasikan boraks dalam video yang telah dihapus. Johnson-Arbor, seorang dokter toksikologi National Capital Poison Center, AS, mengatakan ketika tertelan, boraks dapat menyebabkan iritasi lambung dan berpotensi menyebabkan muntah berwarna biru kehijauan atau diare.
Seiring waktu, itu dapat menyebabkan anemia dan kejang. Sementara itu, berendam dalam boraks dapat menyebabkan ruam yang membuat kulit tampak merah muda cerah seperti lobster rebus dan mulai rontok.
"Tidak ada yang benar-benar mendukung penggunaan boraks pada manusia untuk peradangan atau pengurangan stres oksidatif atau semacamnya," kata Johnson-Arbor, seperti dilansir NBC News, Ahad (23/7/2023).
Johnson-Arbor mengatakan beberapa tren media sosial berasal dari salah tafsir penelitian ilmiah. Dalam kasus boraks, beberapa pembuat konten TikTok mengutip klaim seorang peneliti bahwa boron adalah nutrisi penting untuk kesehatan tulang dan persendian.
"Misinformasi kesehatan di media sosial sering kali berpusat pada beberapa tema yang sama," kata Johnson-Arbor.