REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara film James Cameron tidak takut dengan acaman kecerdasan buatan (AI) yang mungkin saja menaklukkan Hollywood. Penggunaan AI untuk mereplikasi aktor di layar pernah menjadi salah satu penyebab utama pemogokan serikat pekerja seni Screen Actors Guild-American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA).
Sutradara Titanic itu percaya bahwa teknologi tersebut tidak akan pernah dapat mereplikasi naskah yang ditulis dengan emosi manusia. "Tidak pernah menjadi masalah siapa yang menulisnya, pertanyaan adalah, apakah ini cerita yang bagus," kata Cameron, dilansir Ace Showbiz, Ahad (23/7/2023).
Secara pribadi, Cameron tidak yakin dengan hasil dari "pikiran tanpa tubuh" yang mengutarakan pikiran orang lain dan menggabungkannya menjadi satu. Pikiran orang lain bisa berupa kehidupan yang mereka miliki, tentang cinta, kebohongan, ketakutan, dan kefanaan.
"Saya tidak percaya itu memiliki sesuatu yang akan menggerakkan penonton," ujar pembuat film Avatar itu.
Cameron penasaran tentang kemungkinan AI mampu memenangkan piala Oscar sekitar 20 tahun lagi. "Jika AI memenangkan Oscar untuk Skenario Terbaik, saya pikir kita harus menganggapnya serius," kata Cameron.