Sabtu 08 Jul 2023 21:20 WIB

Yuk Kenali Bahaya Nyeri Punggung Bagian Bawah dan Cara Atasinya

Keluhan tulang belakang antara lain HNP, lumbal stenosis dan pergeseran

Sakit pinggang (ilustrasi). Dokter spesialis orthopedi Omar Luthfi mengatakan, nyeri punggung bawah dapat disebabkan oleh postur bekerja, trauma langsung, maupun proses penuaan.
Foto: Republika/Amin madani
Sakit pinggang (ilustrasi). Dokter spesialis orthopedi Omar Luthfi mengatakan, nyeri punggung bawah dapat disebabkan oleh postur bekerja, trauma langsung, maupun proses penuaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis orthopedi Omar Luthfi mengatakan, nyeri punggung bawah dapat disebabkan oleh postur bekerja, trauma langsung, maupun proses penuaan. Gejala saraf terjepit punggung bawah, antara lain nyeri menjalar hingga ke tungkai bawah, kesemutan dan mati rasa, kelemahan gerakan tungkai, gangguan rangsang buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK).

"Selain itu yang biasa terjadi seputar keluhan tulang belakang antara lain HNP, lumbal stenosis, pergeseran tulang belakang (Spondylolisthesis), maupun Oosteoporosis tulang belakang," kata Omas dalam seminar bertema 'Kenali Sakit Pinggang dan Saraf Terjepit' dikutip dalam siaran di Jakarta, Sabtu (8/7/2023).

Omar menyebut, untuk menjaga kekuatan dan kesehatan tulang belakang dapat dilakukan dengan cara menjaga postur tubuh dengan baik pada saat duduk, berdiri, dan saat mengangkat barang. Selain itu, seseorang harus mencukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D, melakukan olahraga yang sesuai, serta menghindari rokok dan alkohol.

"Segera periksakan diri ke dokter spesialis tulang belakang jika nyeri sangat hebat atau tidak membaik dengan istirahat maupun obat analgetik ringan dan nyeri tidak membaik dalam satu sampai dua pekan," kata Omar.

Apabila nyeri menetap lebih dari enam pekan, kata Omar, diikuti kelemahan anggota gerak, terdapat instabilitas atau gangguan bentuk tulang belakang dan berpotensi menyebabkan kelumpuhan, maka pasien disarankan untuk terapi operatif. Maksudnya operasi dengan atau tanpa pemasangan implan, operasi terbuka, minimal invasif, maupun endoskopik.

"Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, operasi tulang belakang saat ini sangat aman dikerjakan. Untuk saat ini, tindakan minimal invasif dapat menggantikan tindakan konvensional, contohnya dengan robotic spine surgery (robbin), seperti yang dimiliki oleh RS Premier Bintaro, di mana presisi dan akurasi pemasangan implant 99 persen, bahkan untuk kasus yang sangat sulit. Sangat minimal risiko dan komplikasi pemasangan implan," kata Omar.

CEO RS Premier Bintaro, Martha ML Siahaan mengatakan, tindakan operasi menggunakan robbin memiliki beberapa keuntungan dari segi biaya. "Pun waktu rawat inap yang pendek, penggunaan obat yang lebih sedikit, serta kemungkinan re-operasi lebih kecil, sehingga ini secara cost justru lebih baik," kata Martha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement