Jumat 30 Jun 2023 21:42 WIB

Video Lagu 'Hate Rodrigo' Milik Penyanyi Korea Dihapus, Olivia Rodrigo Keberatan?

Agensi Choi Yena membantah Olivia Rodrigo minta video klip tersebut dihapus.

Rep: Mgrol146/ Red: Qommarria Rostanti
Penyanyi Olivia Rodrigo. Pihak Olivia Rodrigo meminta video penyanyi Korea berjudul Hate Rodrigo milik Choi Yena dihapus dari Youtube terkait masalah hak cipta.
Foto: EPA
Penyanyi Olivia Rodrigo. Pihak Olivia Rodrigo meminta video penyanyi Korea berjudul Hate Rodrigo milik Choi Yena dihapus dari Youtube terkait masalah hak cipta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi asal Korea Selatan, Choi Yena, berada di tengah kontroversi seputar lagu terbarunya berjudul "Hate Rodrigo". Dilansir laman Allkpop.com, muncul rumor musisi Olivia Rodrigo meminta video musik "Hate Rodrigo" milik Choi Yena dihapus dari Youtube.

Kontroversi muncul bahkan sebelum lagu tersebut dirilis, terutama berpusat pada judulnya. Orang dalam mengungkapkan, pihak Olivia Rodrigo telah mengangkat masalah hak cipta di mana video musik tersebut diputar di akun pribadinya di Youtube.

Baca Juga

Telah dilaporkan bahwa masalah hak cipta muncul dari adegan-adegan tertentu dalam video musik, ditambah dengan kontroversi nama lagu. Lagu itu sendiri menyampaikan campuran rasa kecemburuan dan kekaguman Choi Yena terhadap bintang pop populer Olivia Rodrigo.

Dengan memasukkan nama Olivia Rodrigo ke dalam judul dan menggabungkannya dengan istilah negatif "benci", Choi Yena bertujuan untuk mengekspresikan emosinya terhadap artis Amerika tersebut. Dia menjelaskan, judul tersebut seharusnya merupakan "ekspresi ironis".

Namun, lagu tersebut mendapat reaksi keras dari banyak pendengar di media, termasuk di Korea Selatan dan luar negeri. Mereka berpendapat bahwa jika Choi Yena bermaksud memberi penghormatan kepada Olivia Rodrigo, itu dilakukan dengan pendekatan yang tidak menyenangkan.

Pada 29 Juni, rumor tentang video klip tersebut dimulai ketika video klipnya dibuat hanya dua hari setelah dirilis. Ada spekulasi bahwa agensi penyanyi pop Olivia Rodrigo meminta penghapusan video klip tersebut. Namun pada 30 Juni, label Yuehua Entertainment milik Choi Yena membantah rumor tersebut.

Yuehua Entertainment menyatakan, video klip dibuat pada 29 Juni setelah agensi menemukan adegan yang dapat menyebabkan masalah pelanggaran merek dagang, pelanggaran hak potret, dan hak cipta.

"Kami mohon maaf atas kebingungan yang tiba-tiba karena kami mengenali masalahnya nanti. Kami akan mengupload MV lagi segera setelah pengeditan selesai," ujar agensi. Label tersebut kemudian mengklarifikasi bahwa perwakilan Olivia Rodrigo tidak pernah meminta penghapusan video klip tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement