REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang ingin selalu tampil mempesona dengan kulit yang sehat. Namun, seiring bertambahnya usia, tentu saja penuaaan kulit akan terus terjadi.
Bagaimana caranya untuk melakukan perawatan anti-aging yang baik? Sejak kapan sebaiknya perawatan anti-aging mulai dilakukan?
Presiden Direktur Miracle Clinic Group, dr Lanny Juniarti, menjelaskan sebenarnya perawatan anti-aging bisa dilakukan sejak kapan pun. Karena, begitu lahir, sebenarnya usia biologis terus berjalan. Tetapi tentunya perawatan itu harus disesuaikan dengan setiap tahapan umur.
"Karena kita tidak mungkin memberikan perawatan untuk usia 40 tahun kepada usia masih belasan, harus disesuaikan," ujar dr Lanny usai peluncuran Miracle Ultimate #EMFACE di Jakarta, Kamis (23/2/2023).
Perawatan anti-aging, menurut dr Lanny, bisa dimulai sejak bayi. Bayi membutuhkan tabir surya ketika dibawa keluar untuk melindunginya dari paparan sinar matahari.
Ketika memasuki usia belasan tahun, mulai ada perubahan hormonal, memasuki usia puber, muncul jerawat puber. Perawatan anti-aging pun disesuaikan kembali.
"Mulai pakai pembersih, mulai pakai obat jerawat," ujar dr Lanny.
Kemudian, ketika usia bertambah kembali, 20 sampai 30 tahun, maka perawatannya berbeda lagi. Mulai usia di atas 30 tahun itulah biasanya muncul tanda-tanda penuaan.
"Itu mulai lebih terlihat, biasanya mulai muncul kerutan, problem pigmentasi, kulit kering, kulit mulai mengendur tahap awal," jelasnya.
Pada rentang usia tersebut, perawatan anti-aging kembali harus disesuaikan. Sebab, di setiap fase usia, orang akan mengalami fase penuaan yang berbeda-beda.
"Jadi jenis perawatannya mulai dari skincare ya, perawatan di kliniknya baik yang berbasis teknologi maupun yang bukan teknologi, pasti harus disesuaikan," paparnya.
Menurut dr Lanny, usia yang paling tepat untuk melakukan pengencangan kulit ialah 30 tahun. Hal ini berdasarkan pengalamannya dalam menangani pasien hampir 27 tahun.
"Jadi ketika usia 30 an, harus mulai memasukkan komponen pengencangan kulit," ujarnya.