REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyandang diabetes perlu berhati-hati terhadap kondisi kadar gula darah yang rendah, terlebih bila memiliki komplikasi retinopati diabetik. Alasannya, kadar gula darah rendah yang terjadi secara berulang bisa memperburuk komplikasi.
Hal ini diketahui melalui studi terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Johns Hopkins Medicine. Studi ini telah dipublikasikan dalam Cell Reports pada Januari 2023.
Dalam melakukan studi ini, tim peneliti menggunakan subjek penelitian yang beragam. Subjek penelitian yang digunakan tim peneliti adalah sel-sel mata dari manusia dan tikus, retina utuh yang dikembangkan di lingkungan rendah glukosa dalam laboratorium, serta tikus dengan kadar gula darah yang rendah.
Seperti dilansir National Eye Institute, tim peneliti menemukan bahwa kondisi gula darah rendah yang terjadi berulang bisa membawa dampak buruk pada retina penyandang diabetes dengan komplikasi retinopati diabetik. Alasannya, kadar gula darah yang rendah dapat mendorong terbentuknya pembuluh darah abnormal yang lebih banyak di retina.
Pembuluh darah abnormal ini cenderung lebih rentan dan mudah mengalami pecah atau kebocoran. Kerusakan atau pecahnya pembuluh darah abnormal ini merupakan pemicu utama hilangnya penglihatan pada penyandang diabetes dengan komplikasi retinopati diabetik.
Komplikasi yang mengenai retina mata ini bisa dialami oleh penyandang diabetes tipe 1 atau tipe 2. Retinopati diabetik terjadi ketika pembuluh darah di retina mengalami kerusakan.
Pada tahap awal, retinopati diabetik bisa tak memunculkan gejala. Penyandang diabetes mungkin hanya mengalami masalah penglihatan yang ringan. Namun bila dibiarkan, retinopati diabetik bisa membuat penyandang diabetes mengalami kebutaan.
Semakin lama seseorang mengidap diabetes, semakin besar peluangnya untuk terkena retinopati diabetik. Risiko untuk terkena retinopati diabetik juga semakin besar bila kadar gula darah penyandang diabetes tak terkontrol.
Meski pada tahap awal retinopati diabetik bisa tak bergejala, pada tahap yang lebih lanjut penyandang diabetes bisa mulai merasakan beberapa gejala. Berikut ini adalah gejala-gejala retinopati diabetik:
1. Muncul objek seperti benang atau bintik gelap yang beterbangan di lapang pandang
2. Pandangan buram
3. Fluktuasi penglihatan
4. Muncul area yang tampak gelap atau tertutup di lapang pandang
5. Tak dapat melihat
Retinopati diabetik merupakan penyebab kebutaan pada penyandang diabetes yang sebenarnya dapat dicegah. Kunci utama dalam mencegah retinopati diabetik adalah dengan mengontrol gula darah dan mengelola penyakit diabetes.
Penyandang diabetes juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mata berkala ke dokter mata. Pemeriksaan rutin ini sebaiknya dilakukan meski penyandang diabetes tak merasa ada masalah dengan penglihatan mereka.
Ada beberapa kondisi yang juga patut diwaspadai oleh penyandang diabetes. Penyandang diabetes dianjurkan untuk segera ke dokter bila penglihatan mereka menjadi kabur, berbintik-bintik, atau berkabut secara tiba-tiba.