Senin 16 Jan 2023 22:20 WIB

Trauma Bisa Dialami Siapa Saja, Penderitanya Kerap Alami Flash Back

Jika tidak diatasi dengan baik, trauma bisa memicu gangguan kesehatan mental.

Perempuan menutupi mukanya ketika mengalami flash back kejadian yang membuatnya trauma (Ilustrasi)
Foto:

Sementara itu, hypoarousal adalah sebaliknya, seperti respon tubuh yang berkurang, kelelahan, mati rasa emosional, bahkan depresi. Gejala ini membuat tubuh orang yang memiliki trauma membeku tidak dapat melakukan apa pun.

Orang tanpa trauma atau dalam keadaan pikiran yang tenang atau normal akan cenderung merasa aman, terkendali terhadap pikiran, pilihan, dan keputusan dalam segala aspek hidup. Sebaliknya dengan para pejuang trauma.

"Contoh sederhananya bila seseorang memiliki trauma pernah dikejar macan, lalu dia mengalami serangan panik karena melihat seorang wanita mengenakan celana bermotif hewan tersebut," kata Jiemi.

Respons orang tersebut mungkin terlihat sangat berlebihan. Akan tetapi, bila kita melihat lebih detail, ini adalah respons penyelamatan tubuh yang sangat jenius.

"Tubuh langsung mengirimkan sinyal begitu saja untuk kita bereaksi mengamankan diri." kata Jiemi.

Namun, permasalahanya penderita trauma tidak sedang di dalam hutan dan hidup di tempat yang aman dari ancaman itu. Alhasil, respons yang cepat ini sering kali mengganggu pejuang trauma dalam kesehariannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement