Diet Mediterania terutama berbasis tanaman, termasuk biji-bijian, minyak zaitun extra virgin, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan polong-polongan, serta rempah-rempah. Yoghurt, keju, dan sumber protein tanpa lemak seperti ikan, ayam, atau telur; daging merah dan olahan hanya dimakan dalam jumlah kecil.
Peneliti Monash University, Simon Alesi, mengatakan bahwa memahami hubungan antara diet anti-inflamasi seperti diet Mediterania dan kesuburan bisa menjadi solusi bagi pasangan yang ingin memulai sebuah keluarga.
"Diet Mediterania secara konsisten menempati peringkat di antara diet tersehat di dunia. Tetapi mengetahui bahwa itu juga dapat meningkatkan peluang Anda untuk hamil dan memiliki bayi sangatlah menjanjikan," kata Alesi.
"Memodifikasi diet adalah strategi yang tidak mengganggu dan terjangkau yang berpotensi meningkatkan infertilitas. Tentu saja, lebih banyak penelitian perlu dilakukan, tetapi paling tidak, beralih ke diet Mediterania tidak hanya akan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, tetapi juga peluang untuk hamil," jelas Alesi.