Kamis 27 Oct 2022 07:49 WIB

Berhubungan Intim Sebelum Usia 20 Tahun Berisiko Picu Kanker Serviks

Mengapa hubungan seksual di usia dini bisa picu kanker serviks?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Nyeri perut (ilustrasi). Agar terhindar dari kanker serviks, perempuan perlu menghindarkan berhubungan intim di usia kurang dari 20 tahun.
Foto: www.freepik.com
Nyeri perut (ilustrasi). Agar terhindar dari kanker serviks, perempuan perlu menghindarkan berhubungan intim di usia kurang dari 20 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dr Nadia Ayu Mulansari SpPD-KHOM mengingatkan bahaya berhubungan intim pada usia kurang dari 20 tahun. Ia menyebut hal tersebut dapat memicu kanker serviks, yakni kanker pada leher rahim.

"Yang paling sering menyebabkan infeksi HPV adalah berhubungan seksual usia kurang dari 20 tahun atau berhubungan seksual usia dini," ujar dr Nadia.

Baca Juga

Dr Nadia menjelaskan faktor risiko utama yang menyebabkan kanker serviks adalah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV dapat ditularkan jika terjadi kontak kulit ke kulit di area genital.

Agar terhindar dari kanker serviks, dr Nadia menyarankan untuk menghindari infeksi HPV. Caranya ialah dengan tidak melakukan hal-hal yang dapat menyebabkan terkena infeksi HPV.

Risiko kanker serviks meningkat pada eksposur yang panjang dan dini pada epitel atau pada lapisan sel rahim yang masih sangat muda. Selain itu, berhubungan seksual dengan banyak pasangan juga meningkatkan risiko terkena infeksi HPV.

"Eksposur dari HPV yang berbeda-beda dari setiap orang bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks," ujarnya.

Paparan dari banyak pasangan intim itu menjadi salah satu risiko terjadinya infeksi HPV yang berulang dan ujungnya menjadi kanker serviks. Penularan virus HPV ini tidak hanya melalui hubungan seksual yang biasa tapi juga melalui hubungan seksual oral.

"Ini yang harus dihindarkan," kata dr Nadia.

Di sisi lain, dr Nadia mengungkapkan virus HPV tidak bisa menular melalui kolam renang maupun toilet umum. Sebab, bila keluar dari inangnya, virus akan mati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement