Jumat 07 Oct 2022 00:45 WIB

Bisa Picu Beragam Masalah, Ini Kiat Cegah Gigi Berlubang

Gigi berlubang biasanya terjadi akibat kebersihan gigi dan mulut yang tak terjaga

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nur Aini
Gigi berlubang yang dibiarkan berlarut-larut bisa memicu beberapa masalah kesehatan lain.
Foto: Pxfuel
Gigi berlubang yang dibiarkan berlarut-larut bisa memicu beberapa masalah kesehatan lain.

REPUBLIKA.CO.ID, Masalah gigi berlubang mungkin jarang menyebabkan kematian. Akan tetapi, gigi berlubang yang dibiarkan berlarut-larut bisa memicu beberapa masalah kesehatan lain.

Gigi berlubang biasanya terjadi akibat kebersihan gigi dan mulut yang tak terjaga dengan baik. Sisa makanan yang menumpuk lambat laun memicu terjadinya penumpukan plak yang dapat menciptakan suasana asam. Suasana asam ini lalu memicu demineralisasi pada email dan dentin di permukaan gigi.

Baca Juga

Gigi berlubang yang tak ditangani bisa memicu kerusakan tulang di sekitar gigi dan menyebabkan gangguan pada saraf. Gigi juga bisa mengalami kematian dan membusuk.

Bakteri pada gigi yang membusuk ini bisa menyebar dan memicu peradangan di berbagai bagian tubuh. Beberapa di antaranya adalah otot jantung, ginjal, hidung, dan bahkan sendi.

Risiko-risiko itu sebenarnya bisa dihindari dengan cara mencegah terjadinya gigi berlubang. Kabar baiknya, pencegahan gigi berlubang bisa dilakukan dengan cara yang sederhana.

"(Salah satunya) menyikat gigi pada pagi hari sesudah sarapan dan malam hari sebelum tidur," ungkap spesialis konservasi gigi dari Dental Specialist Clinic di RS Pondok Indah - Puri Indah, drg Hanny Ilanda SpKG, dalam surel yang diterima Republika.co.id, Kamis (6/10/2022).

Selain itu, drg Hanny juga menganjurkan orang-orang untuk menggosok lidah selama 30 detik setelah menyikat gigi. Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah bakteri di dalam mulut.

Penggunaan dental floss juga baik untuk dilakukan agar sisa makanan yang tersangkut di celah-celah gigi dapat terangkat. Hal lain yang juga direkomendasikan drg Hanny adalah berkumur dengan mouthwash yang tidak mengandung alkohol untuk mengoptimalkan pembersihan gigi.

"(Rekomendasi selanjutnya adalah) menghindari konsumsi makanan setelah menyikat gigi pada malam hari (dan) mengurangi konsumsi makanan yang manis dan lengket," kata drg Hanny.

Dalam menyikat gigi, drg Hanny merekomendasikan penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride. Sikat gigi juga perlu diganti setiap dua bulan atau ketika bulu-bulu sikat sudah mekar. Selain itu, sikat gigi perlu dijaga dalam kondisi selalu kering agar tidak berlumut dan berjamur.

"(Direkomendasikan juga untuk) memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur," kata drg Hanny.

Hal lain yang tak boleh terlewatkan adalah rutin memeriksakan diri ke dokter gigi. Lakukan pemeriksaan rutin setiap enam bulan sekali untuk mendapatkan perawatan gigi dan mulut yang sesuai dengan kebutuhan.

"Mulai sekarang, jangan ke dokter gigi kalau sudah ada keluhan saja ya. Yuk, bentuk kebiasaan baru untuk cek rutin kondisi gigi dan mulut ke dokter gigi," kata drg Hanny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement