Senin 28 Apr 2025 16:56 WIB

Gigi Anak Kuat, Bisa Jadi ‘Copy Paste’ Gen Orang Tua

Kekuatan dan struktur gigi anak dapat diturunkan secara genetik.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Anak mengikuti kegiatan sikat gigi massal (ilustrasi). Kekuatan dan struktur gigi yang dimiliki anak merupakan salah satu hal yang dapat diturunkan secara genetik.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Anak mengikuti kegiatan sikat gigi massal (ilustrasi). Kekuatan dan struktur gigi yang dimiliki anak merupakan salah satu hal yang dapat diturunkan secara genetik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekuatan dan struktur gigi, termasuk ukuran, bentuk, dan bahkan kecenderungan terhadap masalah gigi tertentu, dapat diturunkan melalui gen. Misalnya, seorang anak mungkin mewarisi gigi yang lebih kuat dan tahan terhadap kerusakan seperti yang dimiliki salah satu orang tuanya. 

Dokter spesialis gigi anak lulusan Universitas Indonesia drg Aliyah, Sp KGA membenarkan bahwa kekuatan dan struktur gigi yang dimiliki anak merupakan salah satu hal yang dapat diturunkan secara genetik. "Benar karena (kekuatan dan struktur gigi anak) itu diturunkan secara genetik," kata Aliyah usai mengikuti jumpa pers di Jakarta, Senin (28/4/2025).

Baca Juga

Aliyah menjelaskan sejak saat masih menjadi embrio, pembentukan gigi maupun rahang anak memiliki peluang sebesar 50:50 untuk mengikuti bentuk yang diturunkan oleh ayah maupun sang ibu. Hal tersebut menurutnya berbeda dengan banyaknya penelitian yang dilakukan pada bagian tubuh lain. Contohnya seperti kepintaran yang disebut banyak diturunkan dari genetik ibu.

"Karena proses ayah dan ibu itu pada saat pembentukan gigi dan tulang rahang itu sama, jadi anak bisa menurunkan rahang ayahnya, atau kebalikan semua ikut ibunya itu bisa juga," kata Aliyah.

Meski demikian, Aliyah mengatakan lingkungan juga dapat menjadi faktor yang memengaruhi kualitas gigi anak. Kebiasaan bertukar alat makan dengan orang tua atau anggota keluarga lainnya akan membuat bakteri dengan mudah mengenai anak, terutama yang sedang dalam masa tumbuh gigi.

Ia menekankan pentingnya satu keluarga kompak menjaga kebersihan masing-masing baik melalui alat makan maupun sikat gigi yang bersifat privat. Karang gigi karena adanya mineral-mineral murni dari makanan yang dikonsumsi anak dan menumpuk juga bisa mempengaruhi gigi anak, terutama terkait dengan terjadinya perubahan warna permukaan gigi menjadi kuning (staining).

Termasuk kebiasaan menggigit es batu dalam durasi waktu yang panjang karena membuat gigi jadi terkikis. "Tetapi kalau untuk masalah genetik semuanya bisa dicegah. Caranya adalah kalau dia pembersihannya baik, kalau dia melakukan cek gigi ke dokter empat bulan sekali, saya yakin masalah seperti (gigi) berlubang itu bisa tertangani dengan baik," ucapnya yang praktik di Rumah Sakit Medistra itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement