REPUBLIKA.CO.ID, VENESIA -- Aktor Brendan Fraser tak bisa menahan haru saat film The Whale yang dia bintangi mendapat standing ovation di Festival Film Internasional Venesia, Italia. Tak tanggung-tanggung, hadirin memberi tepuk tangan meriah sambil berdiri selama enam menit lamanya.
The Whale arahan sutradara Darren Aronofsky diputar perdana di festival bergengsi itu pada Ahad (4/9/2022) malam. Begitu film berakhir dan kredit bergulir di teater Sala Grande, penonton memberi sambutan luar biasa. Fraser yang ada di balkon bersama sutradara dan lawan mainnya terlihat menyeka air mata.
Dalam film, Fraser memerankan tokoh bernama Charlie, seorang guru bahasa Inggris yang berkepribadian tertutup. Charlie digambarkan mengalami kelebihan berat badan dengan bobot 270 kilogram dan jarang meninggalkan sofa. Fraser mengenakan prostetik untuk peran itu.
"Saya perlu belajar untuk benar-benar bergerak dengan cara baru. Saya mengembangkan otot yang tidak saya ketahui. Saya bahkan merasakan vertigo di penghujung hari ketika semua peralatan dilepas, seperti saat Anda baru turun dari perahu di Venesia," kata Fraser soal perannya.
Di luar kondisi fisiknya yang kerap dipandang sebelah mata, Charlie merupakan karakter dengan empati dan cinta yang mendalam untuk semua orang di sekitarnya. Terutama, bagi putrinya, Ellie (Sadie Sink). Charlie berusaha memperbaiku hubungan dengan Ellie yang sempat renggang.
Kemunculan kembali Fraser berakting sebagai tokoh Charlie sempat membuat jagat maya terkejut. Pasalnya, dahulu Fraser dikenal membintangi waralaba film The Mummy dan George of the Jungle dengan fisik ideal serta performa prima yang siap bertualang.
Menurut Fraser, peran transformatifnya sebagai Charlie amat cocok dengan kembalinya dia ke dunia akting. Fraser pun banyak belajar lewat peran Charlie dan kisah film The Whale. "Itu membuat saya menghargai mereka yang memiliki tubuh serupa. Saya belajar bahwa Anda harus menjadi orang yang sangat kuat, secara fisik, mental, untuk menghuni tubuh itu," ungkapnya.
Sutradara Darren Aronofsky butuh waktu 10 tahun untuk merampungkan The Whale yang mengusung genre drama psikologi. Kisah dalam film mengadaptasi naskah drama berjudul sama karya Samuel D Hunter yang diciptakan 2012 silam. Hunter ikut terlibat menjadi penulis skenario film.
Aronofsky menyampaikan tantangan terbesar adalah pemilihan pemeran. Dia sudah mempertimbangkan banyak aktor untuk tokoh Charlie, tapi semuanya belum terasa klik. Suatu ketika, Aronofsky melihat sosok Fraser di salah satu tayangan dan menganggapnya amat cocok memerankan Charlie.
Setelah menemukan pemeran yang sesuai, tantangan lain bagi Aronofsky adalah mengemas adegan menarik dengan karakter yang tidak banyak bergerak. Dia dan sinematografer Matthew Libatique menghabiskan cukup banyak waktu untuk berdiskusi soal itu.
Saat melihat hasil penyuntingan kasar, Aronofsky mengaku lega karena adegan dan momen dalam film tidak terasa sesak. Aronofsky yang juga menyutradarai film Pi, Black Swan, dan The Wrestler berharap apa yang dia suguhkan lewat The Whale bisa dirasakan banyak orang.
"Sinema adalah tentang hubungan manusia. Ini tentang kesempatan untuk masuk ke posisi orang lain dan memiliki dua jam empati dalam pikiran orang lain. Saya pikir itulah yang dibutuhkan dunia. Ini momen besar bagi saya dan, saya pikir, untuk bioskop," tuturnya, dikutip dari laman Huffington Post, Selasa (6/9/2022).