REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenama fashion mewah Dior dituduh melakukan apropriasi budaya dengan meniru desain rok klasik yang berasal dari dinasti Ming. Menurut laporan New York Post, banyak pemrotes yang terdiri atas mahasiswa China turun ke jalan-jalan di Paris untuk berdemonstrasi di depan toko Christian Dior di Avenue des Champs-Elysees.
Mereka juga mengancam akan menggelar protes serupa di kota-kota mode global New York (AS) dan London (Inggris_. Pakaian yang dimaksud, menurut laporan dan unggahan media sosial, adalah rok lipit hitam seharga 3.800 dolar AS atau sekitar Rp 56,6 juta dari koleksi musim gugur Dior.
View this post on Instagram
Topik perampasan budaya atau apropriasi budaya telah dibahas secara luas di seluruh dunia dan jenama global didesak lebih bijak dalam hal pemasaran dan penjualan produk mereka. Sederhananya, apropriasi budaya adalah sebuah konsep di mana seseorang mengadopsi identitas yang dimiliki oleh budaya, etnis dan atau ras lain, melalui pakaian dan atau rias wajah mereka tanpa menyadari atau mengakui implikasi moral dan sosial darinya.