Strok lebih sering menyerang perempuan daripada pria. Satu dari lima perempuan pernah mengalami strok satu kali selama hidupnya. Menurut American Heart Association, perempuan juga lebih mungkin meninggal karena stroke.
Beberapa faktor risiko seperti ras dan riwayat strok dalam keluarga tidak dapat dikendalikan. Akan tetapi, ada faktor lain yang dapat diubah, yakni kebiasaan merokok dan mengelola tekanan darah.
Metode kontrol kelahiran alias KB yang mengandung estrogen dapat meningkatkan risiko, terutama di kalangan perempuan perokok. Untuk lebih mudah mengetahui gejala strok, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai.
Jika mengalami wajah terkulai, lengan terasa lemah, dan kesulitan bicara, segera hubungi dokter. Sementara, mati rasa disinyalir merupakan gejala strok bila hanya terjadi di satu sisi.