Sistem kekebalan belajar membuat antibodi dan sel T yang mengenali lonjakan protein. Tetapi, pada infeksi, sistem kekebalan tubuh terkena virus secara keseluruhan.
Dalam hal ini, sistem kekebalan juga membuat sel-T yang mengenali sisa virus, bukan hanya lonjakan proteinnya. Belum jelas bagaimana respons sel-T mungkin berbeda setelah infeksi terobosan, dibandingkan dengan apa yang terjadi dengan vaksin.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyarankan orang-orang untuk menunggu berberapa pekan setelah terinfeksi sebelum mendapatkan vaksinasi. Hal ini dinilai dapat memberi respons sistem kekebalan untuk menyerap vaksin dan merangsang perlindungan tambahan.
"Jika Anda mendapatkan dosis booster terlalu dini, itu tidak akan membahayakan, tapi Anda mungkin tidak mendapatkan semua manfaatnya," jelas W John Wherry, direktur Institut Imunologi di Fakultas Kedokteran Perelman, Universitas Pennsylvania.