Kamis 02 May 2024 21:07 WIB

Kematian Akibat DBD Hingga Pekan ke-17 Ada 621 Kasus, Naik dari Periode Sama Tahun Lalu

Di periode yang sama pada 2023, 'hanya' terdapat 209 kematian akibat DBD.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Tenaga kesehatan mengecek kondisi kesehatan pasien DBD. Kemenkes mencatat hingga pekan ke-17 2024 ada 621 kematian akibat DBD.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tenaga kesehatan mengecek kondisi kesehatan pasien DBD. Kemenkes mencatat hingga pekan ke-17 2024 ada 621 kematian akibat DBD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan RI mencatat bahwa terdapat 621 kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) hingga pekan ke-17 tahun 2024. Pada periode yang sama pada 2023, terdapat 209 kematian.

Dalam keterangan yang diterima dari Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, hingga pekan ke-17 terdapat 88.593 kasus DBD, sementara pada periode yang sama pada 2023 ada 28.579 kasus. Dia menyebut lima kabupaten dan kota dengan kasus tertinggi yakni Kota Bandung (3.468), Kabupaten Tangerang (2.540), dan Kota Bogor (1.944).

Baca Juga

"Kota Kendari 1.659 kasus, Kabupaten Bandung Barat 1.576 kasus," kata Siti, Kamis (2/5/2024).

Sementara itu untuk angka kematian, ujarnya, Kabupaten Bandung sebanyak 29 kematian, Kabupaten Jepara sebanyak 21 kematian, Kota Bekasi 19 kematian. "Kabupaten Subang 18 kematian, Kabupaten Kendal 17 kematian," kata dia.

Dia menyebut, hingga pekan ke-16 tahun 2024 terdapat sebanyak 540 kematian dan 76.132 kasus. Siti mengingatkan publik untuk melakukan langkah-langkah pencegahan demam berdarah dengue, seperti pembersihan sarang nyamuk (PSN) serta menguras, menutup, dan mengubur (3M) tempat yang berisiko menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk.

"Bila demam tiga hari tidak menurun juga, segera ke RS/puskesmas, pastika. Lingkungan sekitar kita bersih," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement