Penyesalan Chapman
Pembebasan bersyarat yang diajukan Mark David Chapman, penembak mati vokalis band legendaris The Beatles John Lennon, kembali ditolak untuk ke-11 kalinya pada September 2020. Dalam sidang tersebut, Chapman mengakui bahwa tindakannya sangat tercela dan hanya mementingkan kemenangan pribadi sehingga pantas diganjar hukuman mati.
Seperti dalam sidang pembebasan bersyarat sebelumnya, narapidana yang sekarang berusia 65 tahun itu kembali menyatakan penyesalannya. Ia menembak Lennon di depan apartemen sang musisi pada 1980.
"Saya membunuhnya karena dia sangat, sangat terkenal dan itulah satu-satunya alasan. Saya hanya mencari kemenangan pribadi, sungguh sangat egois,” kata Chapman, menurut transkrip yang dirilis oleh negara bagian pada Senin setelah permintaan rekaman terbuka.
Di persidangan, Chapman juga secara khusus meminta maaf kepada Yoko Ono, istri Lennon. Dia menyadari bahwa perbuatannya telah menggoreskan duka mendalam di kehidupan Ono.
Chapman menembak dan membunuh Lennon pada malam 8 Desember 1980, saat Lennon dan Ono kembali ke apartemen mereka di Upper West Side. Sebelum mengeksekusi aksi bejatnya, Chapman sempat meminta Lennon membubuhkan tanda tangan di album Double Fantasy.