Kamis 18 Nov 2021 15:21 WIB

Asam Palmitat di Minyak Sawit Dorong Penyebaran Kanker

Minyak sawit telah lama diduga ikut terlibat dalam perkembangan sejumlah penyakit.

Ilustrasi pekerja mengemas minyak goreng di Pabrik Industri Hilir Kelapa Sawit.
Foto:

 

Harapan untuk kembangkan terapi kanker

Menurut dr. Helen Rippon, direktur eksekutif Worldwide Cancer Research, hasil penelitian terbaru ini adalah "terobosan besar dalam pemahaman kita tentang hubungan antara diet dan kanker. Dan, mungkin yang lebih penting, bagaimana kita dapat menggunakan pengetahuan itu untuk mengembangkan pengobatan baru melawan kanker."

Profesor Salvador Aznar-Benitah, dari IRB Barcelona yang juga penulis utama studi tersebut, mengatakan bahwa mengacu pada studi klinis pertama yang direncanakan untuk dimulai dalam beberapa tahun ke depan. "Saya pikir terlalu dini untuk bisa tentukan jenis diet apa yang mungkin dijalani pasien kanker metastatik untuk memperlambat proses metastasis," ujarnya.

"Namun, berdasarkan hasil (penelitian) kami, orang mungkin berpikir bahwa diet rendah asam palmitat dapat memperlambat proses metastasis, tetapi ini masih perlu penelitian lebih lanjut. "

Menimbang mudarat minyak sawit

Minyak sawit telah lama diduga ikut terlibat dalam perkembangan sejumlah penyakit seperti diabetes, penyakit pembuluh darah, dan kanker. Ini disebabkan oleh tingginya proporsi asam lemak jenuh. Selain itu, zat karsinogenik bisa timbul selama pemrosesan industrinya.

Jika minyak sawit dipanaskan terlalu tinggi, ester asam lemak 3-MCPD dan ester asam lemak glisidol akan terbentuk. Bahan-bahan ini oleh lembaga penilaian risiko di Jerman yakni Bundesinstitut für Risikobewertung (BfR) diklasifikasikan sebagai karsinogenik. 

Tapi minyak sawit masih terkandung dalam banyak produk, mulai dari pasta coklat, coklat, hingga praline. Selain itu minyak ini juga terkandung dalam keripik dan coklat batangan, biskuit, margarin, makanan bayi dan makanan siap saji. Ada juga minyak sawit dalam deterjen dan kosmetik, sabun dan lilin, karena minyak sawit jauh lebih murah daripada minyak bunga matahari atau minyak rapa.

Jika ingin bebas minyak sawit, Anda dapat dengan mudah menemukan produk alternatif yang tidak mengandung minyak sawit. Langkah ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga melindungi lingkungan karena hutan hujan tropis sering ditebang untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit.

 

 

sumber: https://www.dw.com/id/asam-palmitat-minyak-sawit-dan-kanker/a-59846967

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement