Kamis 11 Nov 2021 12:37 WIB

Rekor Dunia: Bayi Paling Prematur yang Bertahan Hidup

Bayi di Amerika Serikat yang lahir prematur itu kini telah berusia 16 bulan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Curtis, pemegang rekor dunia bayi paling prematur yang bertahan hidup, dipangku ibunya Michelle Butler. Curtis kini berusia 16 bulan.
Foto:

Tingkat harapan hidup

Data dari 2016 menunjukkan, ada 486 kelahiran pada usia 22 minggu. Sementara itu, lebih dari 300 kasus, bayi tidak selamat dari persalinan.

Sebanyak 140 bayi tidak dalam kondisi yang dianggap mungkin untuk melakukan upaya penyelamatan. Alhasil, mereka hanya akan diberikan perawatan paliatif untuk meringankan penderitaannya. Tetapi ketika bayi mendapat perawatan selain paliatif, lebih dari sepertiga di antaranya selamat.

Begitu bayi mencapai lebih dari 22 minggu, peluang untuk bertahan hidup meningkat dari minggu ke minggu. Jumlah yang sama lahir pada 23 minggu dan dalam sekitar setengah dari kasus pengobatan penyelamatan dicoba.

Pada 2016, 38 persen selamat, dua kali lipat dari angka 10 tahun sebelumnya. Setelah bayi mencapai 26 minggu, pengobatan dilanjutkan pada sebagian besar kasus dan 82 persen bertahan hidup. Tetapi meskipun ada peningkatan kelangsungan hidup, sejumlah besar bayi ini akan memiliki cacat parah.

Pada 22 minggu, sepertiga dari mereka yang bertahan hidup mengalami cacat. Sementara pada 26 minggu rasionya adalah satu dari 10.

Prof Andrew Whitelaw, seorang ahli kedokteran neonatal di Universitas Bristol, mengatakan bahwa pedoman itu sangat berguna. Dia mengatakan, penting untuk tidak terlalu memikirkan jumlah minggu dan sebaliknya kondisi bayi saat lahir dan sikap yang berbeda pada apa yang dianggap "cacat yang tidak dapat diterima" adalah faktor penting.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement