Produser Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, Meiske Taurisia, memiliki nostalgia yang sama. Menurut Meiske, Busan selalu menjadi tempat yang spesial karena film pertama rumah produksinya, Babi Buta uang Ingin Terbang (2008) berkompetisi dalam program New Currents, sebuah program kompetisi untuk film pertama dan kedua yang didedikasikan untuk penemuan sutradara baru muda Asia.
Produser film pendek Laut Memanggilku, Mandy Marahimin, menganggap Busan International Film Festival konsisten mendukung sinema Asia. Ia merasa bangga bisa terpilih untuk berkompetisi di festival tersebut.
Ketiga film itu menampilkan kisah orang Indonesia dengan latar belakang dan waktu yang berbeda. Laut Memanggilku menceritakan tentang kerinduan seorang anak kecil, Yuni bicara tentang mimpi dan batasan yang dialami perempuan di Indonesia, sementara Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas berkisah tentang toxic masculinity dan budaya pop.
Tahun ini, ada empat film Indonesia yang akan diputar di Busan. Selain ketiga film itu, ada juga film Penyalin Cahaya karya Wregas Bhanuteja yang sebelumnya telah diumumkan terseleksi masuk ke Busan International Film Festival program New Currents. Penyalin Cahaya menjadi wakil film Indonesia ketiga yang lolos di program itu.