Jumat 09 May 2025 17:41 WIB

Pakar: Jangan Sepelekan Bila Alami Nyeri Dada dan Perut, tidak Selalu GERD!

Nyeri perut, sesak hingga tidak bisa napas sering dianggap GERD

Dokter Spesialis Jantung dari Braveheart Brawijaya Healthcare, DR dr Muhammad Yamin mengingatkan nyeri pada perut hingga dada jangan dianggap sepele. Ia bahkan mengingatkan bila mengalami nyeri hingga menjalar ke dada, ketiak hingga lengan agar segera mencari pertolongan ke rumah sakit terdekat.
Foto: dok istimewa
Dokter Spesialis Jantung dari Braveheart Brawijaya Healthcare, DR dr Muhammad Yamin mengingatkan nyeri pada perut hingga dada jangan dianggap sepele. Ia bahkan mengingatkan bila mengalami nyeri hingga menjalar ke dada, ketiak hingga lengan agar segera mencari pertolongan ke rumah sakit terdekat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Jantung dari Braveheart Brawijaya Healthcare, DR dr Muhammad Yamin mengingatkan nyeri pada perut hingga dada jangan dianggap sepele. Ia bahkan mengingatkan bila mengalami nyeri hingga menjalar ke dada, ketiak hingga lengan agar segera mencari pertolongan ke rumah sakit terdekat.

Alasannya, tutur dr Muhammad Yamin nyeri perut, sesak hingga tidak bisa napas sering dianggap penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD). Padahal, menurut dr Muhammad Yamin, anda bisa saja mengalami serangan jantung.

"(Gejala) GERD mirip dengan (serangan) jantung, jadi jangan sampai telat melakukan pemeriksaan,"tutur dia, Kamis (8/5/2025).

Ia menyebut gejala penyakit jantung dengan GERD memang mirip seperti mual, nyeri di sekitar perut atas menjalar ke dada, hingga sebagian sesak napas. Akan tetapi serangan jantung jelas lebih berbahaya dibandingkan GERD.

Apalagi menurut dia bila anda berada di usia di atas 35 tahun, laki-laki dan memiliki faktor risiko seperti diabetes, hipertensi atau memiliki keluarga dengan Riwayat penyakit jantung.

Terkait penyakit jantung, dr Muhammad Yamin menjelaskan pihaknya di Braveheart Brawijaya mampu menangani beragam penyakit jantung termasuk tindakan kompleks. Hal itu seperti pemeriksaan Elektrofisiologi, Ablasi pada aritmia, Permanent Pace Maker (Pacu Jantung Permanen), CABG (Coronary Artery Bypass Graft) baik minimal invasive (MICS CABG) atau operasi terbuka (thorakotomi), EVLA (Endovenous Laser Ablation), VATS uniportal and biportal (Video-Assisted Thoracoscopic Surgery, CAG (Coronary Angiography) atau Kateterisasi Pembuluh Koroner).

Selain itu juga High Quality PCI dengan IVUS (Intravascular ultrasound), Rotablator, OAS (Orbital Atherectomy System), Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA) - (Angioplasty Koroner), Valve Surgery (Repair and Replacement), Trombectomy, Pediatric Cardiology Intervention, PA Banding (Pulmonary Artery Banding), ASD Closure.

BraveHeart juga dilengkapi dengan teknologi canggih seperti Hybrid Operating Theatre. Fasilitas modern ini memungkinkan tindakan bedah dan intervensi non-bedah dilakukan secara bersamaan pada satu pasien dengan kondisi medis tertentu.

Misalnya, kasus kompleks seperti diseksi aorta dengan robekan yang parah, memerlukan tindakan simultan oleh dua spesialis yang berbeda seorang ahli bedah jantung dan seorang ahli intervensi vaskular.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement