Rabu 02 Jun 2021 16:36 WIB

4 Kondisi Kesehatan yang Rentan Melanda Perempuan

Perempuan harus menempatkan kesehatannya sebagai prioritas.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Perempuan perlu memastikan dirinya sehat agar dapat melakukan beragam aktivitas.
Foto:

3. Hamil di usia 35 tahun ke atas

Kesuburan terus menurun dengan bertambahnya usia, terutama bagi perempuan. Secara umum, kemungkinan seorang perempuan untuk memiliki anak, turun sebanyak 20 persen per bulan, ketika seorang perempuan berada di pengujung usia 20-an dan menjadi delapan persen di usia akhir 30-an.

Diagnosis dini dan pengobatan infertilitas sangat penting dalam membantu pasien dalam perjalanan mereka menjadi orang tua. Perempuan yang tidak dapat hamil setelah enam bulan mencoba untuk hamil atau yang mungkin berisiko mengalami gangguan ginekologi harus berkonsultasi dengan spesialis kesuburan.

Beberapa gangguan termasuk riwayat amenorea (tidak ada menstruasi), oligomenorea (jarang menstruasi) dan dismenorea (mengalami nyeri saat menstruasi).

Infertilitas dapat diobati, tetapi metode pengobatan tergantung pada penyebabnya. Kelly Loi, dokter spesialis kebidanan dan kandungan di Rumah Sakit Mount Elizabeth, juga mengatakan dalam kasus kista, fibroid, dan saluran tuba yang tersumbat, pembedahan dengan teknik laparoskopi dapat membantu meningkatkan peluang hamil.

"Untuk masalah yang berkaitan dengan ovulasi abnormal, obat kesuburan atau suntikan dapat membantu memungkinkan ovulasi terjadi dengan cara yang lebih mudah diprediksi,” ujar Loi.

Teknologi reproduksi buatan juga dapat membantu meningkatkan peluang hamil. Ini mengacu pada penggunaan teknik laboratorium untuk mengeluarkan telur dari tubuh calon ibu dan mencampurkannya dengan sperma untuk dibuahi menjadi embrio.

4. Sepatu hak tinggi yang berbahaya

Ketika perempuan mengenakan sepatu hak tinggi yang runcing, pada dasarnya mereka meremas bagian depan kaki menjadi kotak-kotak sempit, berbentuk segitiga, yang mengarah pada masalah kaki depan yang potensial seperti bunion.

Tan Ken Jin, dokter ahli bedah ortopedi di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena, mengatakan bahwa sepatu hak tinggi dan sempit juga merusak pergelangan kaki, sehingga memudahkan perempuan untuk keseleo pergelangan kaki mereka. Tendon pergelangan kaki juga bekerja lebih keras untuk menjaga keseimbangan perempuan dan dapat menyebabkan tendinitis pergelangan kaki dan sesak serta nyeri Achilles. Berjalan dengan sepatu hak tinggi memberi petunjuk pusat gravitasi ke depan dan meningkatkan ketegangan pada otot-otot punggung bawah.

“Kadang-kadang, sakit kaki tidak hilang bahkan ketika Anda mengganti dengan menggunakan sepatu flat. Dalam situasi ini, koreksi bunion minimal invasif dapat membantu, terutama ketika belum terlalu parah,” jelas Tan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement