Senin 15 Mar 2021 14:57 WIB

4 Syarat Bila Ingin Lakukan Diet Rendah Kalori

Penerapan diet rendah kalori atau ekstrim hanya boleh pada kondisi tertentu.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Penerapan diet rendah kalori atau ekstrim hanya boleh pada kondisi tertentu.
Foto:

Di Bawah Pengawasan Dokter

Diet ekstrim juga hanya boleh diterapkan di bawah pengawasan dokter. Dokter yang mengawasi disarankan merupakan dokter yang memang mengerti dan kompeten dalam menangani pasien obesitas.

"Yang banyak belajar adalah dokter spesialis gizi klinik," tukas Dr Samuel.

Pengawasan oleh dokter diperlukan karena diet ekstrim cenderung rentan akan kekurangan asupan zat gizi. Peran dokter adalah memastikan bahwa orang yang menjalani diet ekstrim tetap mendapatkan asupan makanan dengan komposisi seimbang dan kebutuhan zat gizi hariannya terpenuhi dengan baik.

"Jangan lakukan diet ekstrim tanpa di bawah pengawasan dokter yang mengerti penanganan pasien obesitas," papar Dr Samuel.

Asupan Kalori Tidak Terlalu Rendah

Dr Samuel mengatakan rekomendasi kepustakaan di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Indonesia memperbolehkan diet ekstrim di bawah pengawasan dokter yang berkompeten pada pasien yang memiliki indikasi. Akan tetapi, total asupan kalori harian tidak boleh terlalu rendah.

Pada laki-laki, total asupan kalori per hari tidak boleh kurang dari 500 kalori. Sedangkan pada perempuan, total asupan kalori hariannya tidak boleh kurang dari 400 kalori.

Komposisi Seimbang

Dalam diet ekstrim yang diawasi oleh dokter berkompeten, komposisi makanan yang dikonsumsi tetap harus seimbang. Semua kebutuhan zat gizi harus tetap terpenuhi dengan baik.

Spesialis gizi klinik dr Arti Indira MGz SpGK FINEM mengatakan kebutuhan zat gizi, baik mikronutrien maupun makronutrien, sebenarnya bisa dipenuhi melalui pola makan yang seimbang sesuai dengan anjuran Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan. Meski sedang dalam program penurunan berat badan, kebutuhan ini tetap bisa tercukupi dengan pola makan yang seimbang.

"Tapi kalau diet terlalu ekstrim tidak mendapatkan ini," ujar dr Arti.

Oleh karena itu, orang-orang dengan indikasi yang menjalani diet ekstrim di bawah pengawasan dokter biasanya juga mengonsumsi makanan pengganti. Makanan pengganti ini umumnya telah diformulasikan mengandung vitamin dan mineral yang sesuai dengan program diet yang dijalani.

Oleh karena itu, masyarakat sebaiknya tidak mencoba-coba diet ekstrim sendiri tanpa pengawasan dokter yang berkompeten. Selain itu, masyarakat juga sebaiknya menghindari tren diet yang terlalu restriktif. Misalnya, diet yang tidak mengonsumsi karbohidrat seperti nasi.

Padahal, dr Arti mengatakan di dalam nasi tak hanya terdapat karbohidrat dan sedikit protein saja. Ada juga beragam vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya. Sebagian di antaranya adalah vitamin B1, B2, B3, B6, serta mineral seperti zat besi, fosfor, magnesium, dan mangan.

"Jadi jangan terlalu restriktif ataupun terlalu ekstrim dalam menjalani program diet," tutur dr Arti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement