Senin 15 Mar 2021 14:57 WIB

4 Syarat Bila Ingin Lakukan Diet Rendah Kalori

Penerapan diet rendah kalori atau ekstrim hanya boleh pada kondisi tertentu.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Penerapan diet rendah kalori atau ekstrim hanya boleh pada kondisi tertentu.
Foto: Flickr
Penerapan diet rendah kalori atau ekstrim hanya boleh pada kondisi tertentu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemunculan tren diet ekstrim seringkali berhasil menarik minat banyak orang karena efek penurunan berat badannya yang instan. Padahal, penerapan diet ekstrim hanya boleh dilakukan pada kondisi tertentu saja.

"Diet ekstrim adalah diet yang kalau di bidang kami dikenal sebagai very low-calorie diet, sangat rendah kalori," ujar spesialis gizi klinik Dr dr Samuel Oetoro MS SpGK(K), dalam #GoodTalkSeries bersama GoodDoctor melalui siaran IG Live @gooddoctor.id, Ahad (14/3).

Baca Juga

Dr Samuel mengatakan suatu diet dapat dikatakan sebagai diet sangat rendah kalori bila total kalori yang dikonsumsi dalam satu hari kurang dari 800 kalori. Dalam hal penurunan berat badan, diet sangat rendah kalori memang dipastikan dapat menurunkan berat badan. Akan tetapi, diet ekstrim yang dilakukan tanpa pengawasan dokter yang terlatih seperti dokter spesialis gizi klinik, bisa memicu beragam risiko bagi kesehatan.

Salah satu masalah kesehatan yang paling sering terjadi akibat diet ekstrim yang dilakukan sembarangan adalah pembentukan batu empedu. Masalah lain yang juga kerap terjadi adalah peningkatan asam urat, gangguan fungsi liver, mudah merasa kedinginan, rambut rontok, sembelit, hingga massa otot menurun.

Dr Samuel mengatakan diet ekstrim akan membuat tubuh mengambil protein sebagai sumber tenaga. Hal tersebut yang kemudian menyebabkan penurunan massa otot. Yang berbahaya, otot terdapat di banyak tempat di dalam tubuh, termasuk di jantung.

"Hati-hati protein otot jantung tertarik, lama-lama otot jantung kekurangan protein, berbahaya sekali, apalagi bila diet ekstrim yang dilakukan di bawah 400 kalori (per hari)," jelas Dr Samuel.

Pada dasarnya, diet ekstrim hanya bisa dilakukan bila ada indikasi. Selain itu, ada beragam faktor penting yang juga harus diterapkan ketika diet ekstrim menjadi opsi untuk diterapkan.

Berikut ini adalah beragam hal yang harus dipenuhi bila diet ekstrim diterapkan, seperti diungkapkan oleh para dokter spesialis gizi klinik.

Ada Indikasi

Tidak semua orang boleh melakukan diet ekstrim. Diet seperti ini hanya dapat dilakukan bisa ada indikasi, misalnya obesitas.

"Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih dari 30, ini salah satu indikasi boleh dilakukan diet ekstrim, atau dengan IMT lebih dari 27 tetapi dengan adanya faktor penyakit penyerta," jelas spesialis gizi klinik dr Feni Nugroho MARS MGz SpGK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement