Ahad 21 Feb 2021 19:54 WIB

Perbaiki Gaya Hidup untuk Cegah Kanker

Mengonsumsi makanan tak sehat berkontribusi pada 35 persen risiko terkena kanker

Ilustrasi kanker. Gaya hidup tak sehat yang mencakup kurang berolah raga, tidak menjaga berat badan sehat dan mengonsumsi makanan tak sehat berkontribusi pada 35 persen risiko kanker
Foto:

Data pada tahun 2020 menunjukkan, angka kasus kanker payudara mencapai 65.858 kasus per tahun. Sementara di dunia pada tahun yang sama, dilaporkan terdapat 2.261.419 kasus dengan angka kematian mencapai 600. ribu pasien per tahun.

Bukan hanya faktor gaya hidup, seseorang yang punya riwayat keluarga terkena kanker payudara bisa berisiko mengalami kanker serupa di kemudian hari. Para dokter menyarankan mereka melakukan deteksi dini mulai dari pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) usai periode menstaruasi, USG setiap 6 bulan sekali, dan mamografi 1-1,5 tahun sekali.

Apabila pencegahan sudah dilakukan, tetapi kanker tak terelakan, Alban menyarankan pasien menjadikan terapi medis sebagai yang utama dan menomorduakan perawatan dengan obat herbal atau alternatif. "Herbal tidak dilarang, terapi pertama wajib terapi medis. Kalau masuk dengan herbal atau alternatif, bila masuk stadium satu dan sudah terdeteksi kanker maka herbal dinomorduakan karena kalau masuk dengan herbal duluan maka stadium akan naik dan tidak akan kembali," kata dia.

"Kami tidak bisa lakukan terapi lain kecuali yang bersifat paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup," sambung Alban.

Kemudian, terakit vaksinasi pada pasien kanker, Aru menuturkan, sekarang ini selesaikan kemoterapi baru vaksinasi Covid-19. Juga bisa mengambil timing antara kemo dan kemo, bisa dilakukan vaksinasi dengan harapan pembentukan antibodi. "Kalau berbahaya sih tidak, hanya apa efektif atau tidak," ujarnya.

Jadi, kanker walaupun seringkali dilabeli sebagai penyakit genetik, tetapi faktor risiko pencetus terbesarnya adalah gaya hidup tak sehat antara lain kurang berolahraga dan tak menerapkan pola makan tak sehat yang bisa berkontribusi pada bobot tubuh berlebih.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement