REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah Anda mempunyai teman yang meskipun makannya banyak namun berat badannya tetap ideal? Anda pun bertanya-tanya, apa sebenarnya rahasia di balik sosok ideal mereka.
Apakah itu hanya berkenaan dengan metabolisme mereka semata atau hal lainnya? Seperti dilansir di Times of India, Selasa (16/2), metabolisme yang cepat bukan satu-satunya alasan di baliknya. Jawaban atas pertanyaan ini cukup kompleks karena beberapa faktor bisa ikut berperan. Genetika, nutrisi, bahkan perilaku dapat membantu mereka tetap menjaga berat badannya meski porsi makannya cukup banyak.
Setiap individu berbeda. Cara mereka mempertahankan berat badan bergantung pada fakta seberapa besar faktor-faktor yang mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.
Hanya karena mereka ngemil di depan Anda setiap hari, tidak berarti mereka makan lebih banyak dari Anda. Bisa jadi,mereka mengkompensasinya dengan hanya makan dua kali dalam sehari. Artinya, asupan kalori harian mereka tetap sama dengan Anda.
Faktor lain yang dapat membantu mereka mempertahankan berat badannya adalah tingkat aktivitas fisik. Yang dimaksud tetap aktif secara fisik, tidak terbatas menghabiskan waktu berjam-jam di pusat kebugaran tetapi juga bergerak lebih banyak sepanjang hari atau melakukan pekerjaan rumah tangga.
Beberapa penelitian menunjukkan, beberapa orang dipengaruhi secara genetik untuk menggerakkan tubuh mereka lebih banyak dibandingkan yang lain. Hal ini membantu mereka membakar sejumlah besar kalori dan mempertahankan berat badan yang sehat.
Selain itu, beberapa orang membakar lebih banyak kalori dengan melakukan olahraga yang sama dibandingkan yang lain. Ini sepenuhnya bergantung pada genetika mereka.
Genetika memainkan peran utama dalam kecenderungan seseorang untuk menambah atau mengurangi berat badan. Menurut sebuah studi pada 2019 yang diterbitkan dalam PLOS Genetics, lebih dari 250 wilayah DNA yang berbeda dapat dikaitkan dengan obesitas.
Untuk studi tersebut, para peneliti memeriksa data yang dikumpulkan dari 1.622 orang sehat dengan indeks massa tubuh (BMI) rendah, 1.985 orang dengan obesitas berat, dan 10.433 orang kontrol dengan berat badan normal. Pada akhir penelitian, mereka menyimpulkan bahwa partisipan kurus memiliki lebih sedikit gen yang terkait dengan obesitas.
Namun, gen bukan satu-satunya hal yang berkontribusi pada penambahan atau penurunan berat badan. Selama penelitian, para peneliti juga menemukan beberapa orang memiliki faktor penentu genetik untuk obesitas, namun mereka langsing.
Pada intinya, gen Anda memang memiliki peran dalam menentukan berat badan tetapi itu bukan satu-satunya kekuatan pendorong. Pola tidur, kebiasaan gaya hidup, pilihan makanan, aktivitas fisik, itu semua juga menentukan berat badan And.
Jadi, jika Anda benar-benar berusaha menjadi bugar, jangan hanya fokus pada makan lebih sedikit atau lebih banyak bergerak, tetapi ubah gaya hidup. Ini akan membantu Anda menurunkan berat badan secara efektif dan akan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.