Senin 08 Feb 2021 07:54 WIB

Bangun Tidur tak Segar Saat Pandemi? Mungkin Ini Penyebabnya

Inersia tidur biasanya terjadi karena tidur pada waktu yang tidak sesuai.

Rep: Adysha Citra R/ Red: Friska Yolandha
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pola tidur.

Profesor Espie juga mengatakan sinar matahari berperan dalam "mematikan tombol" hormon melatonin. Hormon melatonin meningkat ketika menjelang dan saat seseorang tidur, lalu mulai menurun di pagi hari dan berhenti oleh apparan cahaya.

Sebelum pandemi, orang-orang biasanya mendapatkan paparan sinar matahari pagi ini ketika pergi ke sekolah atau bekerja. Di masa pandemi, situasi ini mungkin tidak terjadi.

"Sehingga ada kemungkinan mereka akan memiliki kecenderungan mengantuk terutama sampai pertengahan pagi," tukas Profesor Espie.

Profesor Espie mengatakan paparan sinar matahari tak bisa tergantikan oleh lampu di dalam ruangan. Sinar matahari memiliki ratusan ribu lux, sedangkan lampu dalam ruangan yang terang kemungkinan hanya memiliki beberapa ratus lux.

Selain kurang paparan sinar matahari, perasaan lelah di pagi hari juga bisa dipicu oleh gangguan kecemasan yang kemudian menurnkan kualitas tidur. Ketika seseorang tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik, dia bisa merasa lelah ketika bangun di kemudian hari.

"(Di masa pandemi) sebagian besar dari kita akan merasakan kecemasan, meski itu hanya pada tingkat yang rendah, dan (kecemasan) itu mungkin mempengarhi kualitas dan durasi tidur kita," seru Dr Bijlani.

Agar terhindar dari kondisi ini, coba untuk mulai menerapkan rutinitas pagi dan malam hari. Biasakan bangun dan tidur di jam yang sama setiap hari meski tidak ada kegiatan tertentu yang harus dilakukan.

Kenali juga jam biologis dan seberapa lama durasi tidur yang sebenarnya dibutuhkan oleh diri sendiri. Hal ini penting diketahui, karena menghabiskan lebih banyak waktu di tempat tidur juga dapat memunculkan perasaan lelah.

 

Bila mengalami kesulitan tidur di malam hari, coba ciptakan suasana yang emndukung untuk tidur. Seperti tempat tidur yang nyaman, rapi, dan tenang, serta menghindari penggunaan gawai dan konsumsi kafein menjelang tidur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement