Rabu 18 Nov 2020 02:05 WIB

Universal-Cinemark Perpendek Masa Tayang Film di Bioskop

Setelah 17 hari tayang di bioskop Cinemark, film Universal bisa tayang di PVOD.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Cinemark, jaringan teater nomor tiga terbesar di AS mengonfirmasi bahwa mereka tetap buka selama pandemi. Masa penayangan film Universal di bioskop Cinemark kini hanya 17 hari demi memungkinkan sinema tersebut tayang di layanan premium video on demand (PVOD).
Foto: cinemark.com
Cinemark, jaringan teater nomor tiga terbesar di AS mengonfirmasi bahwa mereka tetap buka selama pandemi. Masa penayangan film Universal di bioskop Cinemark kini hanya 17 hari demi memungkinkan sinema tersebut tayang di layanan premium video on demand (PVOD).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun saat ini beberapa negara membolehkan bioskop buka, namun Universal Pictures telah membuat kesepakatan lain. Bersama dengan rantai bioskop besar, perusahaan itu hendak memperpendek masa penayangan film di layar lebar dari tiga bulan menjadi hanya 17 hari.

Dilansir laman AP, Selasa (17/11), dalam upaya untuk beradaptasi dengan realitas bisnis baru dari menonton bioskop, Universal dan Cinemark mengumumkan perjanjian multi-tahun itu. Perjanjian itu menjamin eksklusivitas bioskop untuk penayangan judul-judul film Universal selama tiga akhir pekan penuh alias selama 17 hari.

Baca Juga

Setelah tiga akhir pekan selesai, film akan tersedia untuk disewa sesuai permintaan. Namun, perjanjian itu hanya berlaku untuk film yang memiliki modal awal di bawah 50 juta dolar AS. Sementara, bagi film-film yang dibuka hingga 50 juta dollar AS atau lebih, akan tetap tayang di bioskop secara eksklusif, setidaknya selama lima akhir pekan penuh atau 31 hari.

Studio Hollywood di belakang waralaba Fast & Furious dan Jurassic World adalah satu-satunya pemain yang mencapai perjanjian ini dengan jumlah audiens yang besar. Cinemark sampai saat ini masih berpegang teguh pada masa tayang standar 90 hari. Kemungkinan besar, Cinemark bukan studio yang terakhir yang memutuskan demikian.

Sebelumnya, pada awal musim panas ini, Universal membuat perjanjian serupa dengan jaringan bioskop terbesar di AS, AMC Theatres. "Kemitraan Universal selama seabad dengan pengelola berakar pada pengalaman menonton bioskop dan kami lebih berkomitmen dari sebelumnya agar penonton dapat menikmati film kami di layar lebar," ujar ketua Universal Filmed Entertainment Group, Donna Langley, dalam sebuah pernyataan.

Meskipun istilah spesifik tidak diungkapkan untuk keduanya, ada elemen pembagian keuntungan dalam premium video on demand (PVOD) antara studio dan eksibitor. CEO Cinemark Mark Zoradi mengatakan, kedua belah pihak telah berbicara dengan banyak studio tentang melakukan versi penayangan dinamis untuk beberapa waktu, bahkan sebelum Covid-19 merebak.

“Dengan Covid dan pengurangan jumlah konten, masuk akal untuk mempercepat ini. Universal berpikiran maju dalam mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan ini, dan tidak akan terkejut jika lebih banyak studio mengikuti,” jelas dia.

Fleksibilitas untuk memastikan bahwa film laris akan ditayangkan secara eksklusif lebih lama di bioskop adalah kunci bagi perusahaan. Setiap film akan dievaluasi kasus per kasus ketika tersedia sesuai permintaan. Setelah selesai, sebagian besar akan terus diputar di bioskop secara bersamaan.

Universal dan Focus masih memiliki sejumlah film di kalender rilis untuk sisa tahun ini termasuk animasi The Croods: A New Age yang akan rilis pada 25 November. Lalu, ada film Tom Hanks News of the World dan Promising Young Woman yang tayang pada Natal.

Cinemark, yang mengoperasikan merek seperti Century, Tinseltown, dan Rave, mengoperasikan 332 bioskop di AS dan 202 bioskop internasional. Sekitar 90 persen dari bioskop AS saat ini dibuka sesuai dengan peraturan setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement