REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat baru melahirkan, banyak ibu baru mengeluhkan produksi air susunya hanya sedikit. Dibayangi kekhawatiran buah hatinya kelaparan, ada saja ibu yang akhirnya memutuskan memberikan susu formula.
"Kalau hari pertama-hari kedua air susu ibu (ASI) belom keluar itu jangan sedih, itu enggak apa-apa, tetap saja belajar menyusui secara langsung, karena lambung bayi masih kecil," ujar pakar laktasi dr Ameetha Drupadi dalam acara Talkshow Breastfeeding Week bersama Teman Bumil, Senin (10/8).
Menurut Ameetha, ASI mulai banyak saat hari ketiga atau keempat setelah lahir. Hal ini bisa dipertahankan selama bayi menyusu efektif.
Pada hari kelahiran pertama, produksi ASI sedikit. Hal ini wajar, karena ukuran lambung bayi pun hanya sebesar buah ceri atau kelereng. Kapasitas lambung hanya sekitar 5 sampai 7 ml.
“Jadi memang jangan khawatir, ibu ketika bayi baru lahir, ASI-nya baru beberapa tetes saja, itu normal, bukan kurang ASI-nya," tutur Ameetha.
Produksi ASI, menurut Ameetha, memang bertahap dan mengikuti kebutuhan bayi. Ia pun mengingatkan bahwa bayinya menangis tidak melulu berarti lapar.
"Bisa jadi karena dingin, popok basah, atau karena tidak nyaman,” jelasnya.
Pada hari ketiga, kapasitas lambung mulai meningkat, yaitu sekitar 22 sampai 27 ml. Produksi ASI juga meningkat. Ukuran lambungnya sudah membesar yaitu sebesar kacang almond.
"Produksi ASI akan bertambah bertahap sesuai usia bayi," ujarnya.
Sementara pada usia bayi satu minggu, ukuran lambung menjadi sebesar sebuah aprikot dan produksi ASI meningkat menjadi 45 sampai 60 ml. Kemudian, di usia satu bulan, ukuran lambung memesar seukuran telur besar dan produksi ASI sekitar 80 hingga 150 ml.
"Produksi ASI dan pengeluaran ASI meningkat bila bayi menetek efektif,” tuturnya.
Produksi ASI dipengaruhi oleh hormon di tubuh ibu, yakni hormon prolaktin dan hormon oksitosin. Jika bayi menyusu maksimal atau isapannya benar sampai aerola, ini akan merangsang kedua hormon tadi. Prolaktin bekerja di gudang produksinya, sedangkan oksitosin itu alirannya. Bila bayi mengisap maksimal sampai aerola, maka oksitosin akan bekerja.
Hormon oksitosin adalah hormon cinta. Maka, saat menyusui jangan sampai stres dan sedih. Karena ketika ibu sedih atau berpikiran negatif, maka akan menghambat keluarnya hormon oksitosin.
"Jika hormon terhambat, maka ASI-nya berkurang," jelas Ameetha.