REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukan cuma perempuan yang akan menopause. Laki-laki juga bakal mengalaminya.
Pada usia 45 hingga 65 tahun, laki-laki mulai menghadapi penurunan kadar testosteron dalam tubuh yang mengarah pada gejala seperti menopause. Istilah medis untuk menopause pria adalah andropause.
Andropause memiliki banyak gejala yang dapat memengaruhi fisik, seksual, fungsi psikologis, dan respons kekebalan tubuh pria. Gejala andropause berbeda dari setiap pria, lantaran penurunan kadar testosteron bergantung pada tubuh masing-masing individu.
Beberapa gejala andropause yang umum terlihat misalnya sering mengalami kelelahan, kekuatan fisik yang rendah, merasa cemas, serta mengalami perubahan suasana hati dan depresi. Gejala andropause bagi sebagian pria, bahkan bisa lebih parah jika sebelumnya mereka memiliki diabetes, stres tinggi, kesehatan pencernaan yang buruk, peradangan, alkoholik, dan sering merokok.
Beberapa gejala umum lainnya yang dialami pria adalah disfungsi ereksi, kurangnya hasrat seksual, dan penurunan tingkat kepadatan tulang. Untuk meredakan gejalanya, dokter terkadang perlu mencari tahu kondisi yang mendasari dan berkontribusi pada gejala andropause.
Lalu bagaimana pengobatan andropause? Dilansir Times of India, Selasa (21/7), salah satu perawatan yang paling umum untuk andropause adalah terapi Penggantian Hormon Tubuh Identik (BHRT).
Terapi ini direkomendasikan ketika tubuh pria tidak dapat menghasilkan cukup testosteron secara alami. Banyak juga yang percaya bahwa rempah-rempah seperti ginseng India efektif dalam mengobati andropause. Pola makan yang kaya protein dan omega 3 juga membantu dalam produksi testosteron.