Selasa 11 Feb 2020 03:48 WIB

Parasite Gambarkan Kehidupan Sendok Kotor Vs Sendok Emas

Film Parasite menggambarkan tajamnya perbedaan kehidupan sendok kotor vs sendok emas.

Film Parasite menggambarkan kesenjangan kehidupan si kaya dan si miskin, sendok emas vs sendok kotor, di Korea Selatan.
Foto: ptanime.com
Film Parasite menggambarkan kesenjangan kehidupan si kaya dan si miskin, sendok emas vs sendok kotor, di Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Parasite mengangkat kisah dua keluarga Korea Selatan, si kaya Park dan si miskin Kim. Film komedi gelap itu mencerminkan tajamnya kesenjangan di negara dengan perekonomian terbesar keempat Asia itu.

Parasite membuat sejarah sebagai film berbahasa non-Inggris pertama yang memenangi Oscar sebagai Film Terbaik pada Ahad. Pengguna media sosial di Korea Selatan pun larut dalam kegembiraan.

Baca Juga

Pesan dalam Parasite selaras dengan banyak warga Korea Selatan yang mengidentifikasi diri mereka sebagai "sendok kotor" alias mereka yang lahir dari keluarga berpenghasilan rendah yang nyaris menyerah untuk memiliki rumah yang layak atau memanjat tangga sosial. Mereka adalah lawan dari kalangan "sendok emas" yang berasal dari keluarga kaya.

photo
Sutradara film Parasite Bong Joon-ho berpose dengan Piala Oscar sebagai Best Directing dan Best International Feature.

Meskipun kesenjangan di Korea Selatan tidak selalu lebih buruk daripada banyak negara lain, konsep pertentangan antarkelas ini telah meledak ke panggung politik dalam beberapa tahun terakhir di tengah harga rumah yang tak terkendali dan ekonomi yang mandek, merusak dukungan untuk Presiden Moon Jae-in. Moon, dalam pesan ucapan selamatnya, mengatakan Parasite telah "menggerakkan hati orang-orang di seluruh dunia dengan kisah Korea yang paling unik".

Sejatinya, Parasite yang telah meraih 55 penghargaan dari 57 festival film itu merupakan kritik tajam terhadap masyarakat modern Korea Selatan. Sutradara Bong Joon-ho beralih ke banyak adegan akrab di sekitar Seoul untuk menyoroti kesenjangan antara yang kaya dan miskin di kota.

Di seluruh Korea Selatan, perbedaan itu terlihat dari lingkungan lama di daerah kumuh dengan bata-bata yang hancur, tampak kontras dengan kehidupan kelas atas Seoul yang berkilau. Parasite menggunakan banyak isyarat visual untuk menggambarkan persaingan yang terjadi di masyarakat dan kadang-kadang hubungan parasit antara yang kaya dan yang miskin.

"Hubungan timbal balik yang tak nyaman dalam film itu memicu perasaan campur aduk dan menohok tabu di masyarakat serta mengadu domba orang kaya melawan orang miskin," kata Kim Chang-hwan, seorang warga Seoul berusia 35 tahun.

Ijazah palsu

Ketimpangan ekonomi Korea Selatan lebih tinggi daripada banyak anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), setara dengan Inggris dan Latvia, dan telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Namun, koefisien gini, ukuran yang biasa digunakan tentang bagaimana pendapatan yang merata didistribusikan ke seluruh populasi, lebih baik daripada negara seperti Amerika Serikat, menurut OECD.

Tetapi, setelah bertahun-tahun pertumbuhan ekonomi yang mendorong pemulihan negara itu dari Perang Korea 1950-1953, masa depan ekonomi Korea Selatan lebih tidak pasti, yang menyebabkan meningkatnya kekhawatiran bagi banyak orang. Sebuah survei pada 2019 oleh Lembaga Kesehatan dan Sosial Korea yang berafiliasi dengan pemerintah menemukan lebih dari 85 persen responden Korea Selatan merasa ada kesenjangan pendapatan yang sangat besar di masyarakat dan orang-orang butuh hidup dari keluarga kaya untuk menjadi sukses.

Orang-orang muda menjadi pesimistis di tengah sistem pendidikan dan pasar kerja yang sangat kompetitif.Hal itu telah menyebabkan dukungan kepada Presiden Moon anjlok ke level 45 persen pada awal Februari, karena pendukungnya yang lebih muda menyatakan ketidakpuasan dengan prospek ekonomi mereka.

Sementara Moon secara konstitusional dilarang mencalonkan diri lagi, pemilihan parlemen kunci akan diadakan pada April, memberikan ujian bagi partai yang berkuasa. Dalam Parasite, satu karakter memalsukan ijazah untuk kakaknya demi mendapatkan pekerjaan sebagai guru les untuk keluarga kaya.

photo
Film Parasite.

Adegan itu mengingatkan beberapa warga Korea Selatan tentang skandal yang sedang berlangsung yang menyebabkan pengunduran diri Menteri Kehakiman Cho Kuk. Cho mengundurkan diri pada Desember dan dituntut karena memalsukan dokumen tentang investasi keluarga dan upaya untuk mendapatkan izin masuk universitas untuk anak-anaknya. Dia membantah melakukan kesalahan itu.

"Kemenangan Parasite adalah hal yang sangat hebat, tetapi sangat pahit melihat seorang ayah terkesan dengan keterampilan anak-anaknya untuk menipu dalam upaya mereka untuk mendapatkan pekerjaan," tulis seorang pengguna Twitter, merujuk pada salah satu karakter utama.

Skandal itu mengingatkan Korea Selatan di mana orang-orang muda, yang bersaing sengit melalui sekolah dan universitas, semakin menemukan diri mereka berjuang dalam situasi semakin berkurangnya posisi di pasar kerja yang suram, dalam suatu sistem yang mereka lihat terganggu oleh ketidakadilan sistemik dan bias dalam mendukung elite. Masalahnya adalah kekecewaan khusus kepada orang-orang muda yang mendukung Moon dan partainya ketika ia menjadi presiden yang mengusung pembersihan korupsi di pemerintahan dan bisnis.

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement