Kamis 15 Aug 2019 08:15 WIB

Sosok Paul Walker di Mata Sang Adik

Paul Walker meninggal dalam kecelakaan mobil pada 2013.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Reiny Dwinanda
Mendiang Paul Walker
Foto: BBC
Mendiang Paul Walker

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA — Paul Walker meninggal pada 2013 karena kecelakaan mobil. Hingga saat ini, adik Paul Walker yang bernama Cody Walker masih selalu merindukanya setiap hari dan masih meninggalkan kesan tersendiri.

Dilansir Fox News, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Sun Online, Cody menyebut bahwa kakaknya adalah sosok yang penuh canda.

"Paul sangat suka bercanda. Dia tidak ingin memikirkan sesuatu denga cara yang terlalu serius. Ia juga sangat suka membuat orang lain tertawa," kata Cody.

Ia pun menyampaikan, Paul pasti merasa sangat bangga karena waralaba film Fast and the Furious yang dimulai sejak 2001 masih mendulang kesuksesan hingga saat ini. Di satu sisi, ia juga mengungkap perasaan perih yang ia rasakan saat Cody terpaksa harus menggantikan peran Paul dalam film Furious 7.

Saat itu, Paul meninggal saat proses pembuatan film belum rampung. Beberapa adegan pun harus diperankan oleh Cody.

Meski Cody dan seluruh anggota keluarga sempat merasa terpuruk, tapi dukungan dari para penggemar Paul dan pecinta automotif telah berhasil membuat seluruh anggota keluarga Paul bangkit. Selain Cody, adik Paul yang lainya, Caleb Walker pun juga terlibat dalam penyelesaian film itu. Kolaborasi itu dinilai Cody sebagai hal yang membuatnya kuat dalam menjalani peran dalam film tersebut.

"Saya dan Caleb saling mendukung. Kami bangga dapat berkontribusi dalam film itu untuk Paul," ujarnya.

Cody juga mengungkap, sebenarnya menjadi aktor internasional bukanlah cita-cita Paul. Oleh karena itu, Paul tidak punya aktor idola. Menurut Cody, Paul lebih mengidolakan atlet profesional dan ahli biologi.

Selain sangat cinta dengan mobil, Paul sebenarnya juga merupakan orang yang memiliki jiwa sosial. Hal itu dibuktikan dengan sebuah kegiatan sosial yang ia sebut dengan “Reach Out Worldwide”.

Program itu diiniasi oleh Paul setelah gempa bumi menyerang Haiti pada 2010. Kini, program kemanusiaan tersebut masih berlanjut dengan mengirimkan bantuan medis pada kawasan bencana di beberapa wilayah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement