Sabtu 11 Nov 2017 12:35 WIB

Besok, Pasar Karetan Hadirkan Atraksi Panahan

Netizen mengabadikan aktivitasnya saat menikmati suasana di Pasar Karetan, Kendal, Ahad (5/11).
Foto: instagram ipunk174
Netizen mengabadikan aktivitasnya saat menikmati suasana di Pasar Karetan, Kendal, Ahad (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- Pekan kedua Pasar Karetan di Radja Pendapa Camp bakal menghadirkan atraksi baru. Yakni panahan atau archery dari Semarang Archery School, yang selama ini berlatih di GOR Manunggal Jati, Jalan Taman Majapahit 1 Semarang.

Panahan sudah berumur lebih dari 5000 tahun dan sudah melalui evolusi sejarah yang amat panjang. Dulu panah digunakan untuk berburu dan kemudian berkembang sebagai senjata dalam pertempuran. Kisah Arjuna, Abimanyu dan Adipati Karna dalam pewayangan juga menjadikan panah sebagai senjata andalannya. Panah Pasopati misalnya, sangat tersohor sampai-sampai kini menjadi julukan suporter Persis Solo. 

Lalu panahan berkembang lagi menjadi olahraga ketepatan melepas busur ke sasaran. Selama tujuh Olimpiade tanpa medali, akhirnya, untuk pertama kalinya, Indonesia meraih medali di Olimpiade Seoul, Korea Selatan, 1988. Cabang olahraga yang membuat bendera Merah Putih berkibar di pentas dunia adalah panahan! 
 
Medali perak tersebut diraih oleh 3 atlet putri dari cabang olahraga panahan nomor beregu, Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani. Sayang, olahraga ini kurang popular, kurang banyak diminati, kalah ngehits dari sepak bola, basket, tenis, bulutangkis, tinju, dan lainnya. 
 
 “Kami ingin memperkenalkan lebih dekat kepada masyarakat akan panahan ini melalui Pasar Karetan. Kami bekerjasama dengan Sekolah Panahan, mereka akan membawa perlengkapan panahnya ke Pasar Karetan, dan masyarakat bisa ikut mencoba melepas busur,” kata Mei Kristianti, ketua Pasar Karetan.
 
Di Pasar Karetan Radja Pendapa, Ahad (12/11) akan hadir panahan. ema Panahan menjadi menarik perhatian, karena setiap Ahad, Pasar Karetan ingin selalu ada edukasi baru. “Cerita soal panahan, akan mewarnai pekan ini di Pasar Karetan Radja Pendapa. Nah, yang ingin tahu soal panahan, silakan hadir kembali di Dusun Segrumung, Meteseh, Boja, Kendal,” ungkap Mei. 
 
Selain kuliner serba tradisional, baik kemasan, suasana, penampilan, cara memasak, penyajian dan makannya. “Termasuk aneka  permainan tradisional yang sudah langka bagi anak-anak kecil,” kata Mei. 
 
Dengan pengalaman bekerja di mall yang terpercaya di Kota Semarang, Mei pun mengajarkan ke masyarakat tentang pentingnya performance. Sopan santun, hospitality, menjaga kualitas, biarpun di tepi hutan, penampilan tetap memikat, makanan tetap enak, tidak ada duanya. 
 
“Kami ajari mereka berbisnis dengan manajemen modern agar bisa maju dan berkelanjutan,” sebut Mei.
 
Modern yang dimaksud adalah menerapkan standar mal atau pujasera yang memperhatikan kenyamanan pengunjung. Sistem pembayarannya tertib, ditata rapi, performancenya keren, bersih, bebas plastik, dan punya nilai estetika. “Meskipun di kebun, tetapi suasananya dijaga agar tetap nyaman dan hommy,” kata Mei. 
 
Filosofi pasar, adalah pertemuan antara buyers dan sellers, untuk berinteraksi. Ujungnya adalah transaksi. Kalau di digital online, sering disebut sebagai marketplace. Pasar juga bisa dimaknai sebagai sumber gosip, dan tukar menukar informasi. 
 
Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jateng ingin menjadikan Pasar Karetan sebagai tempat edukasi. Kisah apa saja, cerita apa saja, yang sudah langka dan terancam hilang, bisa dipamerkan di Pasar Karetan, biar bisa menjadi objek foto, video dan vlog netizen. Kami bisa dapat content menarik, mereka bisa mempublikasikan, dan pasar ini akan selalu ditunggu-tunggu publik,.  Nah, bagi masyarakat yang ingin mengedukasi sesuatu silakan ke Pasar Karetan. Bagi netizen yang belum gabung Generasi Pesona Indonesia (GenPI), silakan bergabung.
 
Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap kreativitas anak-anak muda yang tergabung dalam GenPI ini terus bergerak. Membuat sesuatu untuk menciptakan destinasi baru. Bisa Atraksi, bisa Akses, bisa Amenitas. “Buat anak-anak muda milenial, menciptakan peluang melalui digital itu sudah dunianya,” kata Menteri Arief Yahya melalui Stafsus Bidang Komunikasi dan Media, Don Kardono.
 
“Pasar-pasar ini hanyalah sebagian kecil dari banyak rencana besar lain, GenPI. Dalam waktu dekat, beberapa pasar Mingguan juga akan dibuat di banyak daerah di Indonesia, sebagai kegiatan offline. Online-nya, juga akan membangun OTA, online travel agent,” kata dia.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement