Senin 25 Sep 2017 11:25 WIB

Tujuh Tempat Liburan Anti-mainstream di Singapura

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Pemandangan Singapura di malam hari.
Foto: EPA
Pemandangan Singapura di malam hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Singapura menjadi salah satu negara tujuan untuk liburan karena tidak terlalu jauh lokasinya. Universal Studio atau Orchard Road adalah tempat 'mainstream' yang biasa dikunjungi di Singapura. Padahal Singapura memiliki banyak tempat menarik lain yang tidak sepopuler kawasan 'mainstream'.

Henderson Wave Bridge

Dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id dari Ezytravel, Senin (25/9), sebanding dengan namanya, Henderson Wave Bridge memiliki desain arsitektur berbentuk gelombang yang menyerupai ombak. Materialnya terbuat dari baja membentuk jembatan dan terlihat mengagumkan. Diresmikan sejak tahun 2008 bertempat di kawasan Henderson Road. Apabila ingin mengunjungi lebih baik dilakukan pada malam hari karena pemandangannya dijamin lebih indah. Asyiknya lagi, Anda tidak perlu membayar sepeser pun untuk menikmati keindahan Singapura dari Henderson Wave Bridge ini.

Tiong Bahru

Tiong Bahru merupakan kawasan paling hipster untuk para petualang 'anti-mainstream', salah satu tempat menarik di sini adalah Books Actually, sebuah toko buku indie yang menjajakan berbagai referensi serta pernak pernik lucu. Jika sudah lelah berkeliling dapat istirahat di Tiong Bahru Bakery. Kafe yang ini terkenal dengan croissant dan menu Kougi Amann di tempat ini, yaitu pastry lapis yang memuat mentega dan karamel.

Wheelers Yard

Tidak ada yang lebih vintage dari reka bentuk gudang menjadi kafe dan toko sepeda. Wheelers Yard adalah kafe berinterior unik dengan sepeda-sepeda handmade terpajang di dalam ruangan. Awalnya ini memang sebuah gudang, lalu diubah menjadi kafe dan toko sepeda fixed gear. Terutama bagi pencinta olah raga sepeda tempat ini adalah surga, Anda dapat melihat-lihat sepeda yang disediakan sambil minum kopi yang tersedia. Wheelers Yard juga menjual aksesori untuk sepeda. Jadi, jangan heran apabila mendapati sepeda-sepeda mini ditaruh di atas meja kafe.

The Projector

Bagi Anda traveller yang berjiwa retro, jangan lupa untuk mampir ke The Projector saat di Singapore. Tempat ini adalah bioskop dengan desain retro. Film yang diputar bukan yang biasa ditemui di bioskop konvensional, melainkan film-film festival dan lawas. Model kursinya pun cenderung klasik, semakin menguatkan kesan lawas yang diusung. Namun, untuk dapat menonton film di The Projector harus datang lebih awal karena tidak ada sistem penomoran pada kursi di dalam bioskopnya. Seperti diberlakukan siapa cepat, dia dapat.

Museum of Toys

Satu lagi termpat yang 'anti-mainstream' adalah Museum of Toys atau Moment of Imagination and Nostalgia With Toys (MINT) di 26 Seah Street. Letaknya tidak terlalu jauh dari kawasan Bugis, di sini akan menemui aneka koleksi permainan tradisional yang jumlahnya sekitar 50 ribu yang berasal dari 40 negara. Masuk ke museum ini seperti kembali ke masa kecil, akan terkenang masa di mana mainan-mainan tersebut menjadi hal yang biasa kita temui sehari-hari. Di sana terdapat juga tokoh anak-anak internasional seperti Mickey Mouse, Teddy Bear, atau Ultraman. Anda hanya perlu membayar sebesar 15 dolar Singapura atau setara dengan Rp 105 ribu untuk dapat menikmati museum mainan ini.

Haw Par Villa

Sudah pernah mendengar tempat wisata satu ini? Tidak banyak yang mengenal Haw Par Villa, ini kawasan Budaya Cina di Singapura. Menariknya di tempat ini terdapat 150 bentuk mininatur dan 1.000 patung khas yang memperlihatkan cerita rakyat Cina. Jadi sembari liburan, Anda dapat mempelajari kebudayaan Cina melalui cerita yang ada. Untuk berkunjung ke Haw Par Villa tidak dimintai biaya sepeser pun, gratis.

Haji Lane

Di antara keanggunan bangunan serta megahnya pusat perbelanjaan di Singapura ternyata tersimpan sebuah lorong unik yaitu Haji Lane. Lorong ini berada di daerah Kampong Glam yang tidak jauh dari lokasi Arab Street, kawasan ini cukup terkenal dengan kafe-kafe bernuansa Timur Tengah. Untuk mengunjungi Lorong Haji Lane, bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 10 menit dari stasiun MRT Bugis, menuju ke arah Raffles Hospital dan Kampong Glam.

Kawasan Haji Lane ini paling asyik dikunjungi saat menjelang sore hari, bagi Anda yang hobi foto tempat ini sangat cocok karena bangunannya yang Instagramable. Jangan lupa siapkan kamera. Aneka lokasi wisata di atas merupakan lokasi yang tidak 'mainstream', jadi biasanya tidak akan terlalu padat. Anda dapat lebih leluasa mengeksplorasi lokasi tersebut. Jangan lupa siapkan anggaran yang cukup agar kegiatan liburan berjalan lancar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement