REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Air susu ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik bagi bayi. Susu formula sebagus apapun tidak akan dapat menyamai nutrisi yang terdapat dalam ASI. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk mengedukasi diri sedini mungkin agar dapat menyusui bayinya dengan lancar.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia Faradibha Tenrilembamengatakan, ada banyak keuntungan yang diperoleh ibu dan bayi selama proses menyusui. "Bagi bayi, tentu saja dia memperoleh nutrisi yang baik yang tidak bisa diberikan oleh susu formula," kata perempuan yang disapa Dibha ini di Jakarta, Kamis (27/7).
Bagi ibu, menyusui dapat meningkatkan kualitas hidup. Selain itu, menyusui akan menurunkan risiko penyakit seperti kanker dan osteoporosis. Ibu juga terhindar dari pendarahan saat melahirkan melalui proses inisiasi menyusui dini (IMD).
"Menyusui juga akan dapat mengembalikan rahim ke bentuk semula serta menurunkan berat badan ibu. Artinya, yang merasa diuntungkan tidak hanya bayi tetapi juga ibu dan ayahnya, tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk beli susu," ujar Dibha.
Anak memiliki hak untuk disusui, sementara ibu memiliki hak untuk menyusui. Hal ini telah ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Undang-undang ini juga telah diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012.
Orang-orang di sekitar ibu berperan penting dalam kelancaran pemberian ASI kepada bayi, terutama ayah. Anggota Presidium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) Candra Wijaya mengatakan, dukungan suami sangat berpengaruh dalam keberhasilan pemberian ASI kepada bayi.
Suami, kata Candra, dapat memberikan dukungan kepada istri dengan menenangkan dan membuat istri senang agar pemberian ASI berjalan lancar dan produksi ASI pun mencukupi kebutuhan bayi.
"Kunci ibu dapat menyusui adalah ibu yang tenang, senang dan merasa didukung," ujar Candra.
Tak hanya suami, orang tua dan mertua juga berperan dalam kelancaran pemberian ASI. Bahkan, lingkungan juga harus memberikan dukungan kepada ibu untuk memberikan ASI pada bayinya.
"Misalnya lingkungan kantor bagi ibu bekerja, yaitu dengan cara menyediakan ruang laktasi agar ibu dapat memompa ASI dengan tenang dan nyaman," ujarnya.