REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu restoran di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, memiliki cara unik untuk memperkenalkan tren Mixology. Adalah pengelola restoran Baxter Smith yang menggelar kelas Mixology untuk para jurnalis dari berbagai media massa, beberapa waktu lalu. Kelas Mixology itu dipimpin langsung oleh Mixologist dari Baxter Smith, Doni Donio.
Dalam kelas tersebut ditunjukan cara membuat salah satu minuman andalan Baxter Smith. Selain itu, para peserta juga dapat mencicipi dan membuat sendiri minuman-minuman tersebut. Kelas Mixology itu diikuti sekitar 10 orang jurnalis dari berbagai media massa.
Secara sederhana, Mixology dapat diartikan sebagai sebuah seni atau ilmu dalam meracik minuman dari berbagai bahan makanan. Peracikan minuman ini pun telah melalui serangkaian uji coba dan pengembangan. Sehingga, nantinya dihasilkan minuman dengan cita rasa baru, unik, dan orisinal. Tren Mixology ini pertama kali muncul di sejumlah restoran di Kota New York pada pertengahan dekade 2000-an dan terus berkembang hingga saat ini, termasuk di Jakarta.
Selain untuk memperkenalkan minuman-minuman andalan di Baxter Smith, kelas Mixology ini juga sebagai bentuk edukasi dan pengenalan tren Mixology. ''Bisa menjadi sarana untuk mengedukasi soal tren Mixology kepada masyarakat luas,'' kata pemilik Baxter Smith, Adit Prawira, saat ditemui di Baxter Smith, Jalan Suryo No.28, Senopati, Jakarta Selatan.
Selama ini, konsumen-konsumen di Baxter Smith pun tertarik dengan tren ini. Pengunjung Baxter Smith, yang rata-rata anak muda kisaran usia 20 tahun ke atas dan paruh baya, memang kerap memesan minuman, yang diracik secara khusus oleh Mixtologist dari Baxter Smith. ''Minuman yang dihasilkan dari proses yang rumit sangat diminati oleh konsumen-konsumen di Baxter Smith, biasanya mereka mencari cita rasa yang unik dan rumit dengan penampilan minuman yang cantik,'' tutur Doni.
Salah satu minuman andalan dari restoran Braxter Smith adalah Mocktail Ginger Breeze, yang terbuat dari campuran ekstrak dari jahe dan buah leci. Selain itu ada pula pelengkap rasa dari sirup leci, jus leci, jus apel, dan ginger ale. Rasa yang timbul dari minuman tersebut adalah sedikit manis dan kemudian diikuti sensasi hangat di tenggorokan.
Meski disajikan dalam keadaan dingin, tapi sensasi hangat dari jahe tetap terasa. Minuman tersebut merupakan salah satu kreasi dari Doni. ''Baxter Smith selalu menghadirkan minuman-minuman yang menarik dengan cita rasa yang diracik dengan tingkat kesulitan tinggi. Minuman itu dapat menemani pelanggan kami saat sedang bersantai dan berkumpul dengan teman. Karena bagi pelanggan kami, menikmati pengalaman minum yang berbeda dengan rasa unik merupakan bagian dari pencapaian hidup mereka,'' kata Adit.
Sebagai sebuah restoran, Baxter Smith memang menawarkan konsep 'One Stop Venue'. Lewat konsep ini, restoran yang dibuka secara resmi pada Maret 2017 silam tersebut menawarkan pengalaman relaksasi dan sharing selepas pulang bekerja kepada para pelanggannya. One Step Venue ini pun tergambar dari tiga area yang dimiliki Baxter Smith.
Di lantai satu tersediri dining room, yang diperuntukan untuk keluarga ataupun eksekutif muda yang ingin melakukan rapat atau pertemuan dengan rekan kerja. Sementara di lantai dua terdapat lounge, yang memiliki kapasitas 70 tempat duduk dan kapasitas berdiri hingga 300 orang. Longue area ini memiliki konsep party intuk kaum urban dan pencinta musik elektronik.
Sedangkan di lantai tiga, Baxter Smith menyediakan Roof Bar, yang dilengkapi dengan pemandangan city skycraper. Terlebih saat malam hari, area ini menawarkan pemandangan city light dari kota Jakarta. Di Roof Bar ini tersedia live music dengan suguhan musik-musik akustik ataupun slow tempo. Baxter Smith beroperasi dari pukul 17.00 hingga 02.00 pagi.
Adit menjelaskan, konsep One Stop Venue ini dipilih lantaran belum ada restoran atau tempat kongkow anak muda yang menawarkan konsep ini. Tidak hanya itu, konsep One Stop Venue ini pun dibalut dengan nuansa steampunk ala Revolusi Industri abad ke-19 yang ditampilkan di dalam interior ruangan di setiap area Baxter Smith. Nuansa steampunk itu ditunjukan dengan adanya ornamen, seperti gerigi ataupun gir mesin khas Revolusi Industri, ataupun balon udara atau Zeppelin khas Jerman.
Semua konsep itu didukung dengan industrial look yang terdapat di berbagai furniturenya, mulai dari sofa yang kokoh hingga aksen-aksen jendela. Identitas inilah yang ingin dibangun oleh Baxter Smith. ''Kami menawarkan dan memiliki identitas tersendiri dibanding dengan tempat-tempat (makan) lain di sekitar kawasan sini,'' ujar Adit.